Tiga Alasan Utama Muhammadiyah Dukung Program MBG, Perbaiki Gizi Nasional Lewat SPPG ‘Aisyiyah
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kiri) saat meninjau lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ‘Aisyiyah di Kasihan, Bantul, Kamis (13/11/2025), sebagai dukungannya terhadap program nasional MBG.--dok. PP Muhammadiyah
“Ekosistem ekonomi rakyat, khususnya UMKM, perlu digerakkan agar menjadi bagian dari program ini. Kalau hanya dikuasai kelompok besar, kita harus hadir dengan alternatif dakwah yang memberi solusi,” jelasnya.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terseret opini di media sosial.
BACA JUGA : Dua Peserta Diklatsar Muhammadiyah Dievakuasi di Lereng Merapi Akibat Kelelahan
BACA JUGA : Santri Muhammadiyah Yogyakarta Ubah Barang Bekas Jadi Amal di Momen Hari Santri 2025
“Kadang hal kecil jadi heboh, tapi habis itu tidak ada tindak lanjutnya. Muhammadiyah tidak ikut dalam pola pikir seperti itu. Kita berbuat konkret,” tuturnya.
Alasan ketiga, keterlibatan Muhammadiyah dalam program gizi ini merupakan bagian dari teologi Al-Ma’un, sebagai panggilan moral dan keagamaan.
“SPPG Muhammadiyah–‘Aisyiyah di berbagai daerah adalah wujud nyata semangat mencerahkan, memberdayakan, dan memajukan masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Hati Ikhlas Indonesia, Mohammad Arsjad Rasjid, memberikan apresiasi atas peresmian SPPG ‘Aisyiyah Kasihan.
BACA JUGA : EMT Muhammadiyah Resmi Terverifikasi WHO, Jadi Tim Medis Darurat Internasional Pertama dari Indonesia
BACA JUGA : Kisah Antropolog Jepang Mitsuo Nakamura, Belajar Islam dari Warga Muhammadiyah
Dia menilai program ini tidak hanya menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak, tetapi juga memberikan dampak sosial dan ekonomi yang luas.
“Yang dibangun bukan hanya dapurnya, tetapi dampaknya luar biasa. Saya melihat sendiri anak-anak sekolah di Minggir menikmati makanan bergizi dengan wajah cerah dan bahagia. Inilah generasi bangsa masa depan yang harus kita jaga gizinya,” tutur Arsjad.
Arsjad menambahkan, pembangunan SPPG juga menggerakkan ekonomi lokal melalui rantai pasok bahan pangan.
“Mulai dari peternak ayam, petani beras, hingga pelaku usaha kecil ikut merasakan manfaatnya. Jadi SPPG ini bukan hanya soal gizi anak, tapi juga menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: