Tradisi Mitoni Jadi Inovasi Budaya untuk Cegah Stunting di Kota Yogyakarta
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan (kiri) berpartisipasi dalam prosesi tradisi Mitoni di di Grha Pandawa, Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (13/11/2025), digelar untuk menekan angka stunting melalui pendekatan berbasis kearifan lokal.--Dok. Pemkot YK
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Hermawan, mengapresiasi langkah DP3AP2KB yang mengemas edukasi kesehatan ibu dan anak dalam bentuk tradisi lokal yang sarat nilai budaya.
“Kegiatan seperti ini seharusnya bisa menjadi lebih besar. Selain sebagai sarana edukasi masyarakat, juga bisa menjadi daya tarik wisata budaya. Prosesi Mitoni ini menarik bukan hanya bagi tamu undangan, tetapi juga bisa menghadirkan masyarakat dan wisatawan untuk menyaksikan sekaligus belajar tentang pentingnya penanganan stunting,” ujar Wawan.
BACA JUGA : Angka Stunting di Kulon Progo Jadi Sorotan, Pemkab Perkuat Strategi Penanganan Terpadu
BACA JUGA : Dinkes Sleman Turunkan Angka Stunting Jadi 4,2%, Ternyata Ini Rahasianya
Dia menekankan pentingnya perubahan pola pikir dalam menurunkan angka stunting. Menurutnya, stunting tidak hanya soal gizi, tetapi juga menyangkut kesiapan dan kesadaran sejak masa pranikah.
“Kalau orang yang akan menikah sudah punya kesadaran untuk mempersiapkan kehidupan dengan baik, saya yakin stunting tidak akan terjadi di Yogyakarta. Tapi tentu pendekatannya harus sedikit berbeda, harus out of the box,” tambahnya.
Wawan juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor, mulai dari kader, tenaga kesehatan, hingga perangkat daerah. Seluruh elemen tersebut, katanya, harus bersinergi agar upaya pengendalian stunting dapat berdampak nyata.
“Teman-teman OPD di Kota ini sudah cukup kompak. Tinggal bagaimana kita menjahit semua kekuatan itu jadi satu power, supaya upaya pengendalian stunting ini benar-benar terukur dan terasa hasilnya,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Wawan juga berpartisipasi langsung dalam prosesi Mitoni. Dia memimpin bagian upacara meracik air dari tujuh sumur dan menyiramkannya kepada ibu hamil sebagai simbol doa keselamatan serta kesejahteraan bagi ibu dan bayi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: