Hasto Bakal Tertibkan Pengamen dan Larang Silverman, Tetapkan Titik Lokasi di Kota Yogyakarta

Hasto Bakal Tertibkan Pengamen dan Larang Silverman, Tetapkan Titik Lokasi di Kota Yogyakarta

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (22/9/2025), bakal menertibkan para pengamen dan seniman jalanan seperti Silverman yang kerap terlihat di kawasan Malioboro dan sekitarnya. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo bakal menertibkan para pengamen dan seniman jalanan seperti Silverman atau manusia silver yang kerap terlihat di kawasan Malioboro dan sekitarnya. 

"Kami tidak menyelenggarakan pentas seni (HUT Kota) yang menghabiskan anggaran besar. Kami fokus menata regulasi dan menertibkan kota," ujar Hasto di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (23/9/2025).

Pemkot Yogyakarta akan menetapkan titik-titik tertentu yang diperbolehkan untuk aktivitas mengamen. 

Saat ini proses pemetaan titik-titik tersebut sedang dilakukan dan diperkirakan rampung dalam waktu satu minggu ke depan.

BACA JUGA : Wali Kota Hasto: WJNC Tahun Ini Ditiadakan, Pemkot Bakal Gelar Festival Kali Code

BACA JUGA : Wali Kota Hasto Janji Trash Barrier Akan Dipasang Lagi Agar Tak Mencemari Bantul

"Antara Tugu sampai Teteg, misalnya, hanya akan ada lima titik untuk ngamen. Ini agar tidak semua tempat dipenuhi pengamen," kata Hasto.

Selain penentuan lokasi, Pemkot Yogyakarta juga akan melakukan pendataan pengamen untuk digunakan mengatur kuota agar jumlah pengamen tidak terus bertambah.

"Ketika kuotanya sudah cukup, ya kita moratorium. Tidak ada pengamen baru yang bisa masuk dulu," tegasnya.

Hasto juga menyatakan akan meminta Dinas Kebudayaan agar bisa mengalokasikan anggaran untuk membantu para pengamen, agar mereka bisa tampil lebih layak dan tidak perlu 'mengejar-ngejar orang'. 

BACA JUGA : Satpol PP Kota Yogyakarta Dilibatkan Aktif dalam Penanganan Sampah, Hasto Sebut Pendekatan Humanis

BACA JUGA : Wali Kota Hasto: Kami Butuh Kuota Sampah 3.000 Ton per Bulan untuk Atasi Tumpukan

Pihaknya bahkan mengusulkan agar ke depan, pengamen bisa mengenakan kostum khusus sebagai identitas budaya "Jogja Istimewa".

Selain itu, Pemkot Yogyakarta tidak menginginkan keberadaan Silverman (seniman jalanan yang mengecat tubuhnya dengan cat perak) di Kota Yogyakarta.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: