Gelap Sunyi di Balik Senyum Ibu, Tekanan Ekonomi dan Peran Ganda Picu Bunuh Diri Perempuan

Gelap Sunyi di Balik Senyum Ibu, Tekanan Ekonomi dan Peran Ganda Picu Bunuh Diri Perempuan

Seorang ibu rumah tangga duduk termenung di ruang tamu sederhana, mencerminkan beratnya tekanan ekonomi dan peran ganda yang sering memicu masalah kesehatan mental.--Foto: Ho (INT)

SLEMAN, diswayjogja.id - Kasus bunuh diri akhir-akhir ini kerap melintas di linimasa media sosial, media massa hingga elektronik. 

Tidak sedikit korbannya adalah perempuan, terutama ibu rumah tangga. Namun, berita seperti ini biasanya hanya sesaat ramai, lalu menghilang seiring waktu. 

Padahal, di balik setiap kasus, ada realitas pahit yang kerap terabaikan, tekanan ekonomi dan beban peran ganda perempuan. Perempuan atau ibu rumah tangga sering kali dibebani tanggung jawab berlapis. 

Mereka harus mengatur keuangan keluarga, mengurus anak, menjaga martabat keluarga, hingga menghadapi teror penagih utang dan stigma sosial. 

Ketika ekonomi rumah tangga runtuh, perempuanlah yang memikul beban paling berat.

BACA JUGA : Nekat Bunuh Diri di Pantai Baru Bantul, Wanita Asal Semarang Berhasil Selamat

BACA JUGA : Tingginya Kasus Bunuh Diri, Gunungkidul Kini Jadi Sorotan Dunia Internasional

Manajer Center for Public Mental Health (CPMH) UGM, Nurul Kusuma Hidayati, mengungkapkan fenomena bunuh diri dipengaruhi banyak faktor, baik sosial, psikologis, maupun ekonomi.

"Secara umum, bunuh diri muncul ketika tekanan hidup yang luar biasa tidak lagi bisa dikelola dengan baik oleh seseorang,” katanya, Senin (22/9/2025).

Nurul menambahkan, perempuan menjadi kelompok rentan karena menjalani peran ganda. Mereka tidak hanya mengurus rumah tangga, tetapi juga sering menjadi tulang punggung keluarga. 

Beban berlipat ini membuat mereka berada pada titik paling rendah ketika krisis datang.

"Beban berlapis sebagai penanggung peran ganda berpotensi membawa individu ke titik yang sangat rendah. Ketika ditambah stigma sosial, tuntutan norma masyarakat, dan teror ekonomi, risiko gangguan mental semakin besar,” jelasnya.

BACA JUGA : Pada 2024 Peningkatan Kasus Bunuh Diri di Bantul Cukup Pesat, Meningkat Hampir Tiga Kali Lipat

BACA JUGA : Kasus Bunuh Diri Meningkat di Kulon Progo, Dinkes Jogja Akan Tingkatkan Skrining Kesehatan Jiwa

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: