Muhammadiyah Jogja Expo 2025: Ekonomi, Kesehatan, dan Amar Ma’ruf Jadi Pionir Perubahan Sosial
Dr. Sukamto mewakili Gubernur DIY membuka Muhammadiyah Jogja Expo #4 di Jogja Expo Center, Bantul, menekankan pentingnya ekonomi, kesehatan, dan amar ma’ruf.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
BANTUL, diswayjogja.id - Muhammadiyah Jogja Expo (MJE) #4 yang resmi dibuka di Jogja Expo Center (JEC), Kabupaten Bantul, Jumat (12/9/2025), menjadi momentum penting bagi penguatan peran umat Islam dalam bidang ekonomi dan kesehatan.
Hal ini ditegaskan oleh Dr. Sukamto, kepala bagian Hukum, Pemerintahan, dan Politik, yang hadir mewakili Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Menurutnya, karunia yang Allah berikan kepada manusia sangatlah besar, sehingga tugas umat adalah mengelola potensi itu dengan sebaik mungkin.
“Karunia yang Allah sediakan untuk kita sangat banyak. Oleh karena itu, upaya mendapatkan anggaran untuk memperkuat pengamalan Islam harus terus dikembangkan,” katanya saat membacakan sambutan di acara pembukaan.
BACA JUGA : Sinergi Baru Bantul-Polres: Kolaborasi Pendidikan, Pertanian, dan Keamanan untuk Warga
BACA JUGA : Muhammadiyah Dukung Transformasi UMKM, Pemda DIY: Kesempatan yang Sangat Istimewa
Ia menambahkan, Muhammadiyah sejak awal konsisten mendorong umat untuk memperkuat kemandirian, terutama di sektor ekonomi.
“Muhammadiyah mendorong umat khususnya warga Muhammadiyah untuk memperkuat potensi di bidang ekonomi agar kita bisa meraih keunggulan yang telah disiapkan Allah untuk kita semua,” ucapnya.
Selain bidang ekonomi, Sukamto juga menyoroti pentingnya pendidikan dan kesehatan. Menurutnya, perkembangan Muhammadiyah saat ini tidak hanya menghadirkan manfaat bagi warga internal, tetapi juga menjadi pintu perubahan sosial yang lebih luas.
“Perkembangan Muhammadiyah kini mulai memberi banyak hikmah; ada yang bahkan menyebutnya sebagai pintu bagi perubahan dan perbaikan umat,” ungkapnya.
Secara khusus, sektor kesehatan disebut sebagai prioritas strategis. Dengan memperkuat kapasitas tenaga medis dan pendidikan kesehatan, Muhammadiyah diyakini dapat berkontribusi besar dalam proses pemulihan bangsa.
“Khusus dalam bidang kesehatan, kita perlu meningkatkan kapasitas pihak-pihak yang memiliki keahlian dan pendidikan di sektor kesehatan. Upaya itu juga bagian dari proses pemulihan dan perbaikan kehidupan bangsa,” tuturnya.
BACA JUGA : Muhammadiyah Ingatkan Bahaya Penyalahgunaan Kekuasaan di Usia 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia
BACA JUGA : Antisipasi Dampak Demonstrasi, Sekolah Muhammadiyah di DIY Belajar Daring pada 1 September
Gerakan Amar Ma’ruf Jadi Pionir Agenda Sosial
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: