Tim Mobil Kimia UGM Melaju ke Kompetisi Internasional di Boston pada November 2025

“Setiap tahun kami berupaya menembus ajang internasional, dan ini bukan hasil instan. Dukungan dari fakultas, universitas, hingga sponsor sangat penting,” jelasnya.

Tantangan besar pun dihadapi selama proses persiapan, salah satunya karena banyak anggota tim yang bersamaan menjalani program KKN. 

BACA JUGA : Fermaze UGM, Mengubah Limbah Ayam Jadi Suplemen Bernutrisi untuk Peternakan Ramah Lingkungan

BACA JUGA : UGM dan UNY Berlakukan Perkuliahan Daring Selama Empat Hari, Imbas Demonstrasi di Yogyakarta

Namun, tim menyiasatinya dengan manajemen waktu yang ketat, pembagian tugas berdasarkan keahlian, serta komitmen tinggi dari seluruh anggota.

“Momen paling berkesan justru ketika seminggu sebelum lomba, kami bekerja intensif siang dan malam. Itu mempererat hubungan tim dan menumbuhkan rasa kebersamaan yang kuat,” kenang Nino.

Motivasi utama Nino bergabung dalam Reactics adalah atmosfer kompetitif dan banyaknya pengalaman yang bisa diperoleh. 

“Komunitas ini bukan hanya tentang lomba, tapi juga pembelajaran soal teamwork, problem solving, dan kreativitas,” tuturnya.

BACA JUGA : UGM Resmi Nonaktifkan Mahasiswa Tersangka Pembunuhan Kacab Bank BRI Cempaka Putih

BACA JUGA : Rektor UGM Buka Suara Soal Polemik Ijazah Presiden ke-7 Jokowi

Kini, setelah berhasil menembus kompetisi internasional, tim Reactics membawa misi besar dengan mengharumkan nama UGM dan Indonesia di tingkat dunia.

“Kami bangga bisa menjadi bagian dari Reactics Chem-E-Car UGM dan membawa nama universitas ke ajang internasional,” pungkas Nino.

Sumber: