Bupati Sleman Ingatkan Jabatan SPPG Harus Ahli Gizi, Bukan Sekadar Bisa Memasak
Bupati Sleman Harda Kiswaya menegaskan pentingnya pengawasan ketat program Makanan Bergizi Gratis usai tiga kasus keracunan di sekolah.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
“Kejadian ini harus jadi pembelajaran bersama, agar tidak terulang lagi. Pemkab bisa memberi rekomendasi penghentian kepada BGN, tapi kewenangan penuh ada di sana,” lanjutnya.
Pemkab Sleman berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dengan pihak pusat dan melakukan evaluasi rutin agar distribusi MBG aman dikonsumsi siswa.
Harus Bisa Dipertanggungjawabkan
Ia menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan program MBG. Menurutnya, setiap tahapan harus dilaksanakan dengan benar karena menggunakan anggaran negara.
“Jelas, semua harus bisa dipertanggungjawabkan. Saya sendiri ingin bertemu pihak BGN, supaya program yang baik ini bisa dilaksanakan dengan benar,” tegasnya.
BACA JUGA : Kabar Baik dari Sleman: Tarif PBB 2026 Tetap, Denda Rp56,8 Miliar Dihapus Pemkab
BACA JUGA : Pos Polisi di Sleman Jadi Sasaran Perusakan Misterius, Warga Cemas Lalu Lintas Tanpa Pengawasan
Ia menekankan bahwa dana publik yang digunakan untuk MBG wajib dikelola secara profesional.
“Ini pakai uang negara, jadi harus bisa dipertanggungjawabkan,” pungkasnya.
Terkait ramainya pemberitaan dan komentar warganet mengenai kasus keracunan MBG di Sleman, Ia menilai hal itu bukan persoalan besar.
“Soal di media sosial Sleman disebut sering ada keracunan MBG, ya tidak masalah,” tuturnya.
Bahkan, ia menilai sorotan publik bisa menjadi momentum untuk memperkuat perbaikan.
“Justru itu membuat nama Sleman semakin besar dikenal,” katanya.
Ia menegaskan, Pemkab Sleman akan terus menjalin komunikasi dengan BGN untuk memastikan program MBG berjalan sesuai prosedur, sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: