UMY dan UNU Jogja Mengutuk Keras Tindakan Represif Aparat dalam Penanganan Aksi Massa

UMY dan UNU Jogja Mengutuk Keras Tindakan Represif Aparat dalam Penanganan Aksi Massa

Massa melakukan aksi demonstrasi di kawasan depan Mapolda DIY, Jumat (29/8/2025) malam, menuntut reformasi total kepolisian, buntut tewasnya pengemudi ojol (ojek online) Affan Kurniawan.--Foto: Anam AK/diswayjogja.id

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Nadhlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, menekankan komitmen demokrasi dan menolak kekerasan dalam aksi massa. 

Rektor UMY, Prof. Achmad Nurmandi, mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi belakangan ini harus menjadi perhatian serius semua pihak. 

Menurutnya, konflik yang berujung pada jatuhnya korban jiwa bukan hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, tetapi juga menunjukkan bahwa bangsa Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam menjaga demokrasi dan keadilan sosial.

 “Atas nama civitas academica UMY, kami menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan dalam aksi massa di Jakarta pada Kamis (28/8) lalu. Semoga almarhum mendapat rahmat Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Kami juga mendoakan kesembuhan bagi mereka yang mengalami luka-luka," ujar Nurmandi melalui keterangan tertulis, Minggu (31/8/2025). 

BACA JUGA : Rektor UMY Tak Larang Mahasiswa Kibarkan Bendera One Piece, Sebut Simbol Protes Sosial

BACA JUGA : Mahasiswa UNU Jogja Kembangkan Drone Cerdas MEDIQUAD untuk Kirim Obat

Sebagai wujud keprihatinan sekaligus tanggung jawab moral, civitas academica UMY menyampaikan lima poin pernyataan sikap terkait situasi demokrasi nasional saat ini. 

"Pertama, mendorong seluruh elemen bangsa, termasuk civitas akademika hendaknya mengedepankan sikap menahan diri, menghindari kekerasan, serta menjaga persatuan dan kesatuan," katanya. 

Kedua, UMY menuntut pemimpin bangsa, aparat penegak hukum, dan para pengambil kebijakan untuk lebih peka terhadap aspirasi masyarakat, mengutamakan sikap arif, serta menampilkan keteladanan dalam menyelesaikan persoalan. 

Selain itu, UMY juga mendukung komitmen Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam menyelesaikan kasus hukum secara adil, termasuk kematian almarhum Affan. 

BACA JUGA : Mahasiswa UNU Jogja Bikin Alat Interaktif Pilah.in, Ajak Kesadaran Soal Sampah

BACA JUGA : Sound Horeg Ancam Pendengaran Permanen, Dokter THT UMY Beri Peringatan Keras

"Aparat keamanan hendaknya profesional, proporsional, dan mengedepankan prinsip non-kekerasan dalam penegakan hukum maupun penanganan massa," tutur Nurmandi. 

Selanjutnya, UMY memercayai bangsa Indonesia mampu melewati ujian ini dengan menjunjung tinggi nilai demokrasi, keadilan sosial, dan persaudaraan. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: