GBPH Prabukusumo: Jogja Akan Hilang Tanpa Kebudayaan
Pentas seni, GBPH Prabukusumo menghadiri penutupan Sleman Culture Fest 2025 di Lapangan Denggung Sleman, menegaskan pentingnya menjaga dan mengembangkan budaya Jogja.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
BACA JUGA : Danais DIY Terancam Dipangkas 50 Persen, Masa Depan Taman Budaya Sleman Masih Bureng
BACA JUGA : Dana Keistimewaan Dipangkas, Pembangunan Taman Budaya Sleman Dipastikan Molor
Orisinalitas Harus Dijaga dalam Inovasi
Penampilan koreografi baru mewarnai panggung Sleman Culture Fest 2025 di Lapangan Denggung, Sleman.
Pertunjukan tersebut memperlihatkan bagaimana budaya dapat dikembangkan secara kreatif tanpa menghilangkan keaslian yang menjadi identitasnya.
“Tadi ada penampilan koreografi baru,” tambahnya.
Meski banyak inovasi ditampilkan, Prabukusumo mengingatkan bahwa publik tetap dapat membedakan antara tradisi asli dan hasil pengembangan.
“Walaupun dari pakaian dan gerakan hampir mirip, tetapi tetap terlihat perbedaan: mana yang asli dan mana yang bukan,” imbuhnya.
Menurutnya, penekanan pada perbedaan itu justru memperkuat kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya.
“Itu penting untuk ditunjukkan,” sebutnya.
Ia menambahkan, kekayaan budaya yang diwariskan leluhur harus terus dijaga dan dikembangkan dengan penuh tanggung jawab.
“Kekayaan budaya itu berasal dari kita dan untuk kita semua,” pungkasnya.
Sleman Culture Fest 2025 yang menampilkan kolaborasi budaya Jawa dan Jepang tersebut dinilai bukan hanya sebagai hiburan, melainkan juga wadah untuk menegaskan pentingnya melestarikan tradisi.
Dengan penampilan seni yang terus berinovasi, masyarakat diingatkan bahwa budaya asli tetap menjadi sumber utama identitas bangsa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: