Ingin Diakui Negara sebagai Kota Perjuangan, Wali Kota Bukittinggi Sowan Sri Sultan
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias (kanan) beserta jajaran pun bersilaturahmi kepada Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) untuk meminta arahan terkait Kota Perjuangan, Selasa (12/08/2025).--Dok. Pemda DIY
“Ini menjadi kunjungan beliau yang pertama, karena bagi Bapak Wali Kota, beliau (Sri Sultan) selaku tokoh dan pejuang langsung saat itu, dan juga tokoh nasional. Ini menjadi bagian penting untuk mendapatkan arahan lebih dulu,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias mengakui, kunjungannya bertemu Sri Sultan dalam rangka menggali sejarah Bukittinggi langsung dari Sri Sultan.
BACA JUGA : Pemda DIY Dorong Pengembangan Lumbung Mataraman Sebagai Transformasi Ketahanan Panganan
BACA JUGA : Lestarikan Seni Budaya Sejak Usia Dini, Pemda DIY Berikan Apresiasi kepada 10 Anak Berbakat
Dia menyakini, Sri Sultan merupakan salah satu pelaku sejarah yang turut mengetahui hubungan antara Jakarta, Yogyakarta, dan Bukittinggi.
“Kita di Bukittinggi pernah menjadi ibukota Republik Indonesia, pemerintahan darurat. Kaitannya, di saat Jogja itu dikepung oleh Belanda, maka pemerintahnya pindah ke Bukittinggi. Sejarah ini tentu tidak bisa kita hilangkan begitu saja. Jadi kami datang ke Sri Sultan dan minta nasihat, minta saran dan pendapat ke beliau terhadap Bukittinggi. Supaya sejarah itu tidak hilang, tentu beliaulah satu-satunya yang bisa kami minta sejarah ini. Alhamdulillah tadi dikasih buku sudah ada nama Bukittinggi di situ,” jelas Ramlan.
Ramlan menerangkan bahwa pihaknya ingin menggali sejarah Bukittinggi yang sebenar-benarnya, agar bisa diwariskan kepada generasi mendatang.
“Sekarang kita kan melihat anak-anak kita kehilangan sejarah. Ini yang jadi masalah. Tidak tahu mereka, itu siapa, kenapa dia, ini yang hilang. Jadi tujuan kita adalah bagaimana kita ingin menularkan dan meneruskan kepada generasi muda kita, karena tidak bisa kita melupakan pendiri bangsa ini. Kenapa bangsa ini berdiri tentu ada sejarah. Jadi kami gali, karena tidak mungkin sebuah peradaban kita bangun tanpa mengali sebuah sejarah,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: