Satu Kampung Satu Nakes, Pemkot Yogyakarta Siapkan Aplikasi Data Kesehatan

Satu Kampung Satu Nakes, Pemkot Yogyakarta Siapkan Aplikasi Data Kesehatan

Dinas Kesehatan Yogyakarta melakukan cek kesehatan gratis kepada masyarakat di Gedung Serbaguna Kelurahan Wirogunan, Selasa (11/2/2025), ditargetkan setiap puskesmas melayani minimal 30 peserta per hari. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Untuk mendukung program Satu Kampung Satu Nakes yang bakal dilakukan pada Agustus 2025 mendatang, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tengah menyiapkan aplikasi pemantauan data kesehatan warga di setiap kampung.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Waryono, mengungkapkan sistem pemantauan data keesehatan bakal merinci data masing-masing kelurahan, termasuk diantaranya penduduk, lansia, ibu hamil, balita, hingga kasus stunting.

"Kominfo akan membuat semacam peta atau portal kesehatan. Nanti kalau di-klik satu kampung, akan kelihatan semua datanya. Untuk 2025 ini, kita siapkan dulu 45 nakes di 45 kelurahan," ujarnya ketika dihubungi, Jumat (16/5/2025).

Menurutnya, program Satu Nakes Satu Kampung yang digagas Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, bakal menyasar 45 kelurahan, di mana menmepatkan satu nakes di setiap kelurahan.

BACA JUGA : Dewan Guru Besar UGM Tolak Eksploitasi Tenaga Kesehatan dan Pelanggaran Etika Kedokteran

BACA JUGA : Peringatan May Day 2025, Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan dan Penghargaan Perusahaan

Sistem tersebut akan memperkuat peran nakes di kampung yang tak hanya melayani secara langsung, namun juga memetakan kebutuhan seta potensi resiko kesehatan dalam kelurahan tersebut.

Sebanyak 45 nakes di 45 kelurahan tersebut akan dilakukan rekrutmen yang rencananya akan dilakukan sebelum Agustus melalui Anggaran Biaya Tambahan (ABT) perubahan.

Satu nakes tersebut dibantu oleh dua kader posyandu dan berkordinasi dengan puskesmas serta layanan kegawatdaruratan Public Safety Center (PSC) 119.

"Sementara ini masih dicover tim dari puskesmas, tapi nanti kita siapkan agar setiap kampung ada nakes yang bertanggung jawab langsung. Nanti kita lanjutkan dengan rekrutmen lagi agar tiap kampung punya satu bidan atau nakes," katanya. 

BACA JUGA : Lewat Film Pendek Serenada, LAKI dan Rumpun Nurani Ajak Generasi Muda Perbaiki Kesehatan Mental

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Periksa Kesehatan Gratis Ratusan Kuda Andong Malioboro

Untuk merealisasikan program tersebut, Dinkes Kota Yogyakarta tengah merampungkan rancanagan peraturan wali kota (Perwal) tentang jaminan pelayanan kesehatan yang akan mengatur sistem kerja dan pembiayaan.

"Harapannya bisa terbit dalam seratus hari pertama masa kemepimpinan Pak Wali Kota. Sudah selesai, tinggal harmonisasi di Biro Hukum Pemda DIY," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait