Antisipasi Cuaca Ekstrem di Tanah Suci, Ini Imbauan Kemenag DIY untuk Calon Jemaah Haji

Antisipasi Cuaca Ekstrem di Tanah Suci, Ini Imbauan Kemenag DIY untuk Calon Jemaah Haji

Kepala Kanwil Kemenag DIY, Ahmad Bahiej, mengimbau kepada calon jemaah haji untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di tanah suci, saat ditemui di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (6/5/2025). --Foto: Anam AK/diswayjogja.id

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengimbau kepada ribuan calon jemaah haji untuk melakukan sejumlah persiapan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang terjadi saat di tanah suci.

Kepala Kanwil Kemenag DIY, Ahmad Bahiej, menyarankan agar melalui manasik haji baik dalam skala nasional maupun melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Hadji (KBIH), agar tidak banyak keluar dari hotel.

"Karena besok di musim haji ini panas bisa sampai 50 derajat, maka kita himbau untuk jamaah haji untuk tidak banyak keluar di luar hotel. Kalau misalnya keluar hotel, akan berangkat ke Masjidil Haram misalnya, itu membawa spray yang berisi air yang nanti selalu disemprotkan di muka, di tubuhnya gitu," ujar Bahiej, ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (6/5/2025).

Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar para calon jemaah haji untuk tidak membawa barang yang tidak diperbolehkan masuk ke kabin pesawat. 

BACA JUGA : Sebanyak 3.204 Calon Jamaah Haji DIY 2025 Diberangkatkan, Tertua Umur 92 Tahun

BACA JUGA : Pemda DIY Tunggu Izin, YIA Siap Layani Pemberangkatan Haji 2026

"Misalnya, sajam itu tidak boleh di dalam kabin, tetapi harus ditaruh di bagasi. Jadi, beberapa alat-alat atau barang-barang yang tidak diperbolehkan dibawa di dalam kabin, termasuk yang boleh masuk di Arab Saudi," katanya.

Sementara itu, Ketua Rombongan pada Kloter 65, Doni Nugraha, mengimbau agar calon jemaah haji untuk mempersiapkan ketahanan fisik, dengan melakukan jalan kurang lebih lima kilometer dalam sehari.

"Ya, kalau saya di kloter kami, di rombongan kami, dibiasakan untuk mulai jalan sehat, jalan cepat, minimal setiap hari disempatkan. Kalau enggak pagi hari ya sore hari, minimal 5 km. Karena agar mencapai ke titik aerobic threshold-nya untuk berlatih waktu di sana, bisa mempunyai fisik yang prima," ungkap Doni.

Pasalnya, saat melakukan ibadah haji di tanah suci, selama 41 hari, para calon jemaah haji minimal melakukan perjalanan sebanyak 10 kilometer per hari. Khususnya dari tempat menginap menuju ke masjid maupun sebaliknya. 

BACA JUGA : Jamaah Lansia Diprioritaskan, DIY Dapat Alokasi Kuota Haji 2025 Sebanyak 3.147 Orang

BACA JUGA :  Biaya Haji Turun, Biaya Perjalanan Ibadah Haji 2025 yang Disetor Jamaah Kota Yogyakarta Tinggal Rp30 Jutaan

Doni menyebutkan, jalan pagi secara rutin bermanfaat untuk menguatkan tulang, persendian, serta terutama di lutut dan engkel kaki.

"Kalau sudah berumur, relatif pelumasnya sudah mulai berkurang, nah itu dibiasakan lagi untuk berjalan. Dengan di tanah air sudah biasa untuk melakukan kegiatan training berjalan. Paling enggak di sana bisa terlatih karena di sini sudah biasa melakukan itu," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: