Pengukuhan Guru Besar UGM Siti Murtiningsih, Ungkap Kerangka Pendidikan di Era Kecerdasan Buatan
Guru Besar FIlsafat Pendidikan UGM, Prof Siti Murtiningsih, dalam pidato pengukuhannya menyampaikan visi transformatif pendidikan dengan merancang kerangka etis pendidikan di era kecerdasan buatan. --Dok. UGM
Murtiningsih juga memperingatkan tentang bahaya komodifikasi pendidikan di era digital. Kebijaksaan ini diperlukan untuk menangani masalah etis, menghindari praktik data yang invasif, dan menolak komodifikasi pendidikan ‘gaya bank’. Pada akhirnya, disrupsi teknologi dapat diminimalisir dengan menempatkan teknologi sejalan dengan visi Freire tentang pendidikan sebagai kekuatan pembebasan, mempromosikan kesadaran kritis dan transformasi sosial.
Ia juga mengajukan pertanyaan kritis tentang masa depan pendidikan di Indonesia. Bentuk-bentuk keterlibatan seperti apa yang etis dan tepat secara politis? Pertanyaan tersebut yang akan menjadi tantangan dunia pendidikan ke depan.
"Model pedagogi kritis Freirean diantaranya telah memberikan jawaban bahwa keterlibatan mesin dalam proses pendidikan adalah sebagai kolaborator manusia dalam menumbuhkan harapan dan kesadaran kritis melalui basis data empiris yang memadai," imbuhnya.
BACA JUGA : Berencana Ubah Pola Pikir Masyarakat, Pemda DIY Gandeng Fakultas Filsafat UGM
BACA JUGA : Serikat Pekerja Fisipol UGM Tuntut Pencairan Tukin Dosen ASN Tanpa Diskriminasi
Pengukuhan Prof Murtiningsih sebagai Guru Besar membuka babak baru dalam diskursus pendidikan nasional. Pemikirannya yang visioner dan pragmatis sekaligus diharapkan dapat menjadi rujukan dalam pengembangan kebijakan pendidikan yang mengintegrasikan teknologi secara etis dan efektif.
Prof Siti Murtiningsih merupakan istri Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria. Ia merupakan profesor Filsafat Pendidikan di UGM. Riset doktoralnya dilakukan melalui dukungan dari program Sandwich -like Dikti di Department of Philosophy and Religious Studies, Mahidol University, Thailand dan Departement of Philosophy National University of Singapure.
Murtiningsih aktif sebagai dosen Departemen Filsafat Barat UGM sejak 1997. Ia juga menjabat anggota Dewan Pendidikan DIY periode 2022-2027.
BACA JUGA : Imbas Bencana di Bebebera Wilayah, Pakar Geologi dari UGM Beri Tips Tanda-Tanda Tanah Longsor
Acara Pengukuhan Guru Besar tersebut dihadiri sejumlah pejabat diantaranya Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Pakar Hukum Mahfud MD, dan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: