Tingkatkan Daya Tahan Infrastuktur, Pustral UGM Usulkan untuk Terapkan Perkerasan Jalan Ramah Lingkungan

Tingkatkan Daya Tahan Infrastuktur, Pustral UGM Usulkan untuk Terapkan Perkerasan Jalan Ramah Lingkungan

Pustral UGM usulkan untuk penerapan perkerasan jalan ramah lingkungan-Foto by IVOOX.id-

BACA JUGA : Upaya Jaga Kualitas Gabah, DPKP DIY Rekomendasikan Petani untuk Kerja Sama dengan Gapoktan

BACA JUGA : 200 Ribu Orang Berlibur di Sleman, Kus Endarto Sebut Sudah Melebihi Target Prediksi Sebelumnya

Perkerasan Jalan Ramah Mampu Kurangi Polusi

Sedangkan anggota Tim Ahli Pustral UGM Latif Budi Suparma menjelaskan perkerasan jalan ramah lingkungan mampu mengurangi polusi, serta menekan emisi karbon selama proses pembangunannya.

"Beberapa bentuk perkerasan jalan yang ramah lingkungan diantaranya adalah penggunaan recycled materials untuk meminimalkan bahan terbuang, Permeable Pavement berpotensi mengurangi limpasan dan meningkatkan kualitas air, Biogenic Asphalt Technology yang mengurangi emisi karbondioksida selama produksi," jelasnya.

Beberapa inovasi yang dapat diterapkan dalam perkerasan jalan ramah lingkungan, kata Latif, di antaranya dengan penggunaan material daur ulang (recycled materials) guna mengurangi limbah konstruksi.

Berikutnya, dengan menerapkan teknologi "permeable pavement" yang dapat menyerap air hujan dan mengurangi limpasan permukaan, serta teknologi Biogenic Asphalt yang memanfaatkan bahan alami untuk menekan emisi karbon.

Adapula teknologi "Warm Mix Asphalt" (WMA) yang memungkinkan proses pencampuran aspal dilakukan pada suhu yang lebih rendah.

"'Warm Mix Asphalt' memerlukan energi dan suhu yang lebih rendah selama pemrosesan," ujar dia.

BACA JUGA : Pengelolaan Sampah Belum Sesuai Harapan, Pemda DIY Terima Surat dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia

BACA JUGA : Sigab Berkomitmen Terus Berikan Pendampingan Kasus Difabel Berhadapan Dengan Hukum

Faktor Lain Pengaruh Kualitas Jalan

Menurut Latif, perubahan iklim berdampak meningkatkan suhu yang dapat mengurangi kualitas perkerasan jalan.

Latif menambahkan perubahan curah hujan, juga berpengaruh terhadap kualitas permukaan dan stabilitas jalan khususnya pada tanah lempung atau air tanah tinggi yang meningkatkan risiko akan banjir.

"Secara tidak langsung, perubahan iklim yang menurunkan kualitas permukaan dapat berpengaruh pada pengurangan keselamatan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: jogja.idntimes.com