Dengan Anggaran Rp8,3 Miliar, Ratusan Rumah Tidak Layak Huni di Sleman Bakal Direhabilitasi
Ratusan rumah tidak layak huni di Sleman bakal direhabilitasi dengan anggaran Rp8,3 miliar--iStockphoto
Kepala Dinas Sosial Sleman, Mustadi mengatakan ada delapan kapanewon yang memiliki jumlah kepala keluarga (KK) miskin lebih dari 2.000 KK. Angka tersebut mengacu pada data kemiskinan pada 2024.
Delapan tersebut, antara lain Kapanewon Gamping dengan 2.370 KK miskin dari total 33.515 KK yang ada. Dengan begitu presentase KK miskin terhadap jumlah KK ada 7,07%. Lalu, Kapanewon Godean ada 2.245 KK miskin atau 8,84% dari total 25.383 KK yang ada.
BACA JUGA : Hasto Wardoyo, Wali Kota Jogja Terpilih Bakal Perbanyak Program Rumah Tidak Layak Huni
BACA JUGA : 2024, Dinas Perkim Kabupaten Tegal Bakal Rehab 564 Rumah Tidak Layak Huni
Adapun Kapanewon Seyegan ada 2.233 KK miskin atau 11,97% dari total 18.651 KK. Kapanewon Mlati ada 2.460 KK miskin atau 7,38% dari total 33.354 KK. Kapanewon Prambanan ada 2.105 KK miskin atau 10,70% dari 19.682 KK.
Sisanya, ada Kapanewon Kalasan dengan 2.071 KK miskin dari 30.187 KK; Sleman dengan 2.035 KK miskin atau 8,00% dari 25.423 KK; dan Tempel dengan 2.066 KK miskin atu 10,56% dari 19.562 KK.
Apabila melihat secara keseluruhan, ada 29.308 KK miskin atau 7,48% dari total 391.719 KK yang ada di Kabupaten Sleman. Jumlah KK yang menjadi pembanding dalam presentase KK miskin tersebut menggunakan data Semester I 2023.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: harianjogja.com