Dengan Anggaran Rp8,3 Miliar, Ratusan Rumah Tidak Layak Huni di Sleman Bakal Direhabilitasi
Ratusan rumah tidak layak huni di Sleman bakal direhabilitasi dengan anggaran Rp8,3 miliar--iStockphoto
JOGJA, diswayjogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menyampaikan program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) pada 2025 masih dilakukan.
Tahun ini, ada 550 RTLH yang menjadi sasaran rehab dengan anggaran Rp8,3 miliar. Kepala Bidang Perumahan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman, Suwarsono mengatakan saat ini DPUPKP masih melakukan verifikasi rumah sasaran.
Proses verifikasi ini menjadi tahap awal untuk menentukan kelayakan pemberian bantuan rehabilitasi.
“Jumlah 550 rumah tidak layak huni yang menjadi sasaran rehab itu tersebar di seluruh kapanewon di Sleman, kata Suwarsono, Jumat (17/1/2025).
BACA JUGA : Dorong Inovasi Bisnis di Sektor Perumahan, BTN Gelar Ajang Kompetisi Housingpreneur di UGM
BACA JUGA : Hasto Wardoyo Komitmen Selesaikan Problem RTLH dengan Semangat Gotong Royong
Alokasi APBD 2025 untuk rehab RTLH tersebut lebih sedikit daripada 2024 sebesar Rp11,04 miliar guna memperbaiki 778 rumah di 17 kapanewon 86 kalurahan.
Bantuan yang Pemkab berikan pun sifatnya stimulan. Mengacu pada alokasi per unit tahun lalu, rumah dengan kondisi rusak berat mendapat bantuan Rp20 juta, rusak sedang Rp15 juta, dan rusak ringan Rp10 juta.
Secara keseluruhan, rehabilitasi RTLH tidak hanya menggunakan sumber pendanaan APBD. Masih ada sumber dari Pemda DIY dan Badan Amil Zakat Nasional. Melalui tambahan dari sumber pendanaan ini, sepanjang 2024 ada 1.006 RTLH diperbaiki.
Adapun DPUPKP Sleman mencatat ada 3.272 RTLH yang telah direhabilitasi sejak 2021 hingga 2023. Apabila jumlah tersebut ditambahkan dengan data 2024, ada 4.278 RTLH direhab dalam empat tahun terakhir.
BACA JUGA : Wakil Gubernur DIY Resmikan Penanganan RTLH Terintegrasi, Upaya Realisasikan Pembangunan Infrastruktur
BACA JUGA : Tuntaskan Program Penanganan Pengentasan Kemiskinan Ekstrim, Dinas Perkim Brebes Rehab 940 RTLH
“Data sementara yang kami catat sekarang ada 7.141 rumah tidak layak huni di Sleman,” katanya.
RTLH menjadi salah satu indikator dalam penentuan suatu wilayah dikatakan miskin atau miskin ekstrem. Sebab itu, penanganan RTLH merupakan bagian dari upaya menurunkan angka kemiskinan. Rumah yang laik huni akan meningkatkan kesehatan dan produktivitas penghuni rumah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: harianjogja.com