YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Mahasiswa asal Sumatra yang menempuh pendidikan di Yogyakarta berbagi pengalaman menghadapi dampak banjir besar yang melanda kampung halaman mereka.
Banjir yang terjadi beberapa waktu lalu menyebabkan kerusakan rumah, sawah, dan kebun orang tua, sekaligus memengaruhi sumber penghasilan keluarga.
Bintang Zahra Surbakti, mahasiswa perwakilan Sumatera Utara dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menceritakan kondisi keluarganya.
“Alhamdulillah, keluarga saya selamat. Rumah memang terdampak, tapi yang paling membekas adalah sawah dan kebun orang tua. Kalau banjir, hilang semua,” ujarnya saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (22/12/2025).
BACA JUGA : Salurkan Living Cost untuk Mahasiswa Sumatra, Sri Sultan: Jangan Sampai Putus Kuliah di Jogja
BACA JUGA : Pemda DIY Salurkan Living Cost Rp300 Ribu per Bulan untuk 1.296 Mahasiswa Sumatra
Bintang menambahkan, keluarga sempat mengungsi ke rumah saudara yang tidak terdampak banjir.
“Dua hari setelah banjir mereda, listrik masih sebagian menyala sehingga kami bisa berkomunikasi dengan keluarga,” katanya.
Untuk bertahan hidup di Jogja, Bintang memanfaatkan bantuan dari kampus.
“Kampus memberikan kupon makan gratis di kantin setiap minggu, yang sangat membantu terutama untuk biaya kos yang cukup tinggi. Ada juga keringanan biaya kuliah menjelang UAS,” jelasnya.
Sementara itu, Azmi, mahasiswa asal Aceh Tamiang jurusan Pertambangan UPN, menghadapi kondisi yang lebih parah.
BACA JUGA : Pemda DIY Jamin Keberlanjutan Studi 1.700 Mahasiswa Terdampak Bencana di Sumatra
BACA JUGA : Pemda DIY Kirim 842 Kg Obat untuk Korban Bencana Sumatra, Siapkan Tenaga Medis Jika Dibutuhkan
“Keluarga saya di Bukit Tempurung, Aceh Tamiang, semuanya terdampak banjir. Rumah belum bisa dihuni karena masih banyak lumpur. Alhamdulillah, keluarga selamat,” tuturnya.
Meski demikian, Azmi tetap bisa bertahan di Jogja dengan tabungannya dan bantuan makan gratis dari kampus.