YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyiapkan langkah antisipatif untuk mencegah terjadinya overload sampah selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Salah satunya dengan mengosongkan sejumlah depo sampah di kawasan wisata serta menyiagakan puluhan armada pengangkut sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Rajwan Taufiq, mengatakan depo-depo sirip di sekitar kawasan Malioboro dalam beberapa hari terakhir telah dikurangi bahkan dikosongkan. Sejumlah depo yang sudah bersih antara lain Purawisata, Mandala, dan Argolubang.
“Sirip-sirip ini sudah kami siapkan dan dalam kondisi kosong. Untuk Serangan dan Ngasem juga terus kami gerus, termasuk dijadwalkan kembali pada 22 dan 24 Desember,” ujar Rajwan di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Rabu (17/12/2025).
BACA JUGA : Tak Masuk UPS Lagi, Sampah Organik Yogyakarta Ditargetkan Tuntas di Kelurahan 2026
BACA JUGA : 40 Truk Diterjunkan, Target 100 Rit Sampah Terangkut Sebelum Nataru
Rajwan menambahkan, depo sampah di kawasan Sumbu Filosofi juga telah dipersiapkan agar siap menampung tambahan sampah dari wisatawan selama periode Nataru.
Selain itu, DLH memaksimalkan unit-unit pemulihan bersih serta pengelolaan di sejumlah titik, seperti Sitimulyo, Nithikan, Kranon, Giwangan, dan Bekalan.
“Semua unit dalam kondisi bersih sehingga siap apabila nanti ada lonjakan sampah dari wisatawan,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menegaskan pengosongan depo dilakukan secara menyeluruh sebagai langkah pencegahan penumpukan sampah. Dia menyebut depo Mandala Tirta, Purawisata, Argolubang, Pengok, hingga RRI (Kotabaru) telah dikosongkan.
BACA JUGA : Wali Kota Hasto Targetkan Depo Sampah Kotabaru Bersih sebelum Nataru
BACA JUGA : Antisipasi Lonjakan Sampah Nataru, Pemkot Yogyakarta Genjot Pengosongan 500 Ton Sampah
“Depo RRI sudah kami tutup dan tidak dibuka lagi. Insyaallah selamanya bersih, apalagi di sekitar situ ada gereja,” terang Hasto.
Menurutnya, saat ini depo yang masih dalam proses pembersihan tinggal Pringgo dan Serangan. Upaya tersebut dilakukan agar tidak terjadi overload sampah saat puncak libur akhir tahun.
Untuk mendukung pengangkutan, Pemkot Yogyakarta menyiagakan 45 truk sampah, termasuk 15 truk berteknologi kompresor yang mampu memuat lebih banyak sampah. Setidaknya 17 truk beroperasi setiap hari secara kontinu mengangkut sampah dari depo-depo.