Ada Bakteri E. Coli di Dapur SPPG, Hasto Wardoyo Perintahkan Pemeriksaan Air

Kamis 06-11-2025,15:15 WIB
Reporter : Anam AK
Editor : Syamsul Falaq

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan memperketat pengawasan sanitasi di dapur program Sekolah Pemberian Pangan Gizi (SPPG) setelah ditemukan bakteri E. coli pada sejumlah sampel bahan makanan.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyatakan bahwa hasil laboratorium menunjukkan adanya kontaminasi E. coli pada buah dan sayur yang digunakan di beberapa dapur SPPG. 

Dia menilai temuan tersebut disebabkan oleh penggunaan air yang tidak layak saat proses pencucian bahan makanan, pasca adanya kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMAN 1 Yogyakarta beberapa waktu lalu.

“Dari hasil pemeriksaan ditemukan E. coli di buah dan sayur. Saya mencurigai pencuciannya menggunakan air yang sudah terkontaminasi. Karena itu, saya senang karena Pak Deputi mempertegas bahwa Dinas Kesehatan, Badan, dan Balai Pemeriksaan boleh tegas melarang operasional SPPG jika belum layak,” ujar Hasto di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (6/11/2025).

BACA JUGA : Diduga Akibat Lauk Ayam, 426 Siswa SMAN 1 Yogyakarta Alami Keracunan MBG

BACA JUGA : SPPG Wirobrajan Hentikan Sementara Distribusi MBG Usai KLB, Pemkot Yogyakarta Lakukan Evaluasi

Menurut Hasto, pemerintah akan menindaklanjuti temuan tersebut dengan langkah preventif sebelum dapur SPPG kembali beroperasi. 

Dia memerintahkan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta untuk melakukan pemeriksaan kualitas air secara menyeluruh di setiap dapur.

“Saya akan perintahkan Dinas Kesehatan untuk memastikan air yang digunakan di dapur bebas dari E. coli. Sebelum operasional, harus dicek dulu apakah airnya terkontaminasi atau tidak,” tegasnya.

Hasto juga mengimbau pengelola dapur agar menggunakan air galon atau air perpipaan dari PDAM untuk keperluan konsumsi dan pencucian bahan makanan. 

BACA JUGA : Kasus MBG di SMAN 1 Yogyakarta, Sri Sultan Ingatkan Bahaya Produksi Makanan Massal Tanpa Fasilitas Memadai

BACA JUGA :  DPRD Kota Yogyakarta Soroti Manajemen Dapur Program MBG Pasca Kasus Keracunan di SMAN 1 Yogyakarta

Sementara bagi dapur yang masih menggunakan air sumur, wajib memastikan kualitas air melalui proses filtrasi yang memadai.

“Tadi disarankan air yang digunakan harus bebas E. coli, bisa pakai air galon atau air PDAM. Kalau masih pakai air sumur, risikonya tinggi karena bisa terkontaminasi,” terangnya.

Lebih lanjut, Hasto menegaskan bahwa dapur SPPG di wilayah Wirobrajan dan lainnya baru dapat kembali beroperasi setelah hasil asesmen lapangan menunjukkan air dan bahan makanan aman digunakan.

Kategori :