BACA JUGA : Sri Sultan Soroti Kasus Keracunan MBG di Gunungkidul, Masakan Tak Didinginkan Bisa Picu Bahaya
Prosesi ini juga menjadi simbol keberlanjutan adat dan nilai-nilai budaya yang diterapkan Pakubuwana XIII.
“Akhirnya kami bisa melihat bahwa pemangku adat dan adat Jawa itu masih sangat dihormati. Nilai-nilai budaya yang beliau terapkan bisa dijaga dan dilestarikan, supaya bisa membawa perkembangan lagi ke depan,” jelasnya.
Masyarakat menekankan bahwa prosesi ini bukan sekadar acara ritual, tetapi wujud nyata pelestarian tradisi, identitas, dan kebanggaan budaya Jawa.
Iring-iringan kereta kencana, anak tangga yang ratusan jumlahnya, dzikir, dan kalimat tauhid menegaskan bahwa adat tetap menjadi magnet sosial, menyatukan generasi muda hingga tua untuk menjaga warisan budaya.
Dengan partisipasi ribuan warga dari berbagai daerah, prosesi ini membuktikan bahwa penghormatan terhadap tokoh budaya bukan hanya tradisi semata, tetapi juga bagian penting dari kehidupan sosial, pendidikan budaya, dan pelestarian identitas Jawa yang terus hidup di era modern.