Perpisahan Agung di Imogiri, Ribuan Warga Iringi Keberangkatan Terakhir Pakubuwana XIII
Masyarakat tampak antusias berjejer di sepanjang jalan, menanti kedatangan raja yang akan tiba untuk prosesi adat di kompleks Bangsal X.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
BANTUL, diswayjogja.id - Langit Imogiri tampak teduh, ketika iring-iringan empat kereta kencana melintasi jalan menuju kompleks pemakaman Raja-Raja Mataram.
Denting lonceng dan derap 16 ekor kuda mengiringi perjalanan terakhir Sri Susuhunan Pakubuwana XIII, Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Rabu (5/11/2025).
Suasana khidmat menyelimuti sepanjang prosesi. Ratusan abdi dalem, kerabat keraton, hingga masyarakat umum berdiri berjajar di tepian jalan, sebagian menangkupkan tangan, sebagian lain meneteskan air mata.
Bagi masyarakat Surakarta, kepergian Pakubuwana XIII bukan sekadar kehilangan seorang raja, tetapi sosok penjaga tradisi dan simbol kebesaran budaya Jawa.
Jenazah Pakubuwana XIII diberangkatkan dari Keraton Surakarta sejak pagi hari dengan kereta kencana yang dikemudikan oleh Pangarso Dalem KP Setyanto Nagoro, yang mendapat mandat sebagai kusir utama.
Delapan ekor kuda menarik kereta yang membawa peti jenazah sang raja.
BACA JUGA : Sri Sultan HB X dan Keluarga Takziah ke Keraton Surakarta, Sampaikan Duka Cita atas Wafatnya PB XIII
BACA JUGA : Sri Sultan HB X Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Paku Buwono XIII
Di belakangnya, tiga kereta lain mengikuti, masing-masing membawa perlengkapan kerajaan, pernak-pernik, dan ampilan hingga udik-udik yang akan disebar di sepanjang perjalanan.
“Ini prosesi sebenarnya kita cuma menunggu jenazah yang sekarang masih dalam perjalanan. Setelah sampai, kami akan melaksanakan prosesi penyerahan dari Senopati Lampah, kemudian jenazah disalatkan di Masjid Pajimatan sebelum dimakamkan di kompleks keluarga Pakubuwono XII,” kata KPH Djoyo Adilogo, Bupati Juru Kuncu Kadipaten Imogiri, saat ditemui di lokasi pemakaman.
Prosesi di Imogiri berlangsung penuh tata aturan adat. Setiap langkah diatur dengan seksama, dari iringan doa hingga penyerahan simbol-simbol kebesaran raja.
“Nanti setelah disalatkan, jenazah langsung naik dan masuk ke kompleks Pakubuwono XII, di situ beristirahat sebentar sebelum dimakamkan,” jelasnya.
Bagi masyarakat dan keluarga besar Keraton Surakarta, hari ini menjadi penanda berakhirnya satu babak sejarah.
Berbeda dengan raja-raja pendahulu yang dimakamkan di kompleks khusus masing-masing, jenazah Pakubuwana XIII kali ini dimakamkan sementara di area barat kompleks Pakubuwono XII.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: