“Secara prinsip, yang utama kami lakukan adalah normalisasi aliran sungai. Karena di sini sudah banyak endapan lumpur, tanah, maupun tumbuhan liar yang membentuk semacam delta. Semua itu akan kita bersihkan, termasuk batu dan material yang menghambat aliran air,” kata Umi.
BACA JUGA : BPBD Kota Yogyakarta Pastikan Kesiapan Hadapi Cuaca Ekstrem, Fokus Evakuasi dan Edukasi Warga Pinggir Sungai
BACA JUGA : Antisipasi Banjir, DPUPKP Kota Yogyakarta Tambah Sumur Resapan dan Normalisasi Sungai
Umi menegaskan, pembersihan tidak hanya menyasar keramba ikan, tetapi juga material yang menumpuk di dasar sungai.
“Tanah dan batu di tengah sungai akan kita geser ke tepi supaya aliran air kembali lancar,” jelasnya.
Menurutnya, pembongkaran keramba dilakukan dengan komunikasi dan kesepakatan bersama pemilik.
“Untuk ikan yang sudah layak konsumsi, pemilik boleh memanen terlebih dahulu. Sedangkan ikan kecil akan kita manfaatkan untuk tebar benih di Sungai Code,” imbuhnya.
BACA JUGA : Puluhan Warga Lintas Agama Lakukan Bersih-bersih Bantaran Sungai Code
BACA JUGA : Terjunkan Alat Berat, Normalisasi Sungai di Kota Yogyakarta Mulai Dilakukan
Umi menambahkan, alat berat sudah bekerja di kawasan Tungkak, dan setelah selesai akan bergeser ke wilayah Kleringan.
“Sebenarnya rencana awal ke Kleringan, tapi masyarakat masih menunggu waktu panen. Jadi sambil menunggu mereka siap, kami kerjakan bagian selatan (Tungkak) dulu,” tuturnya.
Normalisasi Sungai Code ditargetkan selesai pada akhir November 2025, namun progresnya sangat bergantung pada kondisi cuaca.
“Kalau intensitas hujan sudah tinggi, alat berat tidak bisa turun ke sungai. Jadi selama belum hujan deras, kami optimalkan pekerjaan di sepanjang Sungai Code,” pungkas Umi.