BPBD Kota Yogyakarta Pastikan Kesiapan Hadapi Cuaca Ekstrem, Fokus Evakuasi dan Edukasi Warga Pinggir Sungai
Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat, di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (18/9/2025), menegaskan kesiapan alat, personel, hingga strategi evakuasi, terutama bagi warga yang tinggal di bantaran sungai, menghadapi potensi cuaca ekstrem.--Foto: Anam AK/diswayjogja.id
YOGYAKARTA, diswayjogja.id – Menghadapi potensi cuaca ekstrem di akhir tahun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta menegaskan kesiapan alat, personel, hingga strategi evakuasi, terutama bagi warga yang tinggal di bantaran sungai.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat, menyebut bahwa lebih dari 12.000 warga tinggal di wilayah rawan bencana, utamanya di sepanjang 125 RW yang berbatasan langsung dengan sungai.
“Kalau dihitung dari jumlah RW yang berada di pinggir sungai, ada sekitar 125 RW. Kalau rata-rata satu RW ada 100-an warga, berarti kurang lebih 12.000 penduduk yang tinggal di kawasan rawan,” ungkap Nur di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (18/9/2025).
Nur menambahkan, seluruh 13 kemantren di Kota Yogyakarta, kecuali Kemantren Keraton, memiliki wilayah yang bersinggungan dengan aliran sungai dan telah dibekali jalur evakuasi.
BACA JUGA : Antisipasi Banjir, DPUPKP Kota Yogyakarta Tambah Sumur Resapan dan Normalisasi Sungai
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Segera Benahi Saluran Air di Warungboto untuk Cegah Banjir
BPBD Kota Yogyakarta telah membina 169 kampung tangguh bencana yang dilengkapi edukasi mitigasi, pelatihan, serta sarana evakuasi.
“Sudah ada jalur evakuasi, baik dari swadaya masyarakat maupun fasilitas dari BPBD. Bahkan setiap kampung sudah kami edukasi tentang keterampilan mitigasi dan penanggulangan bencana,” katanya.
Terkait kesiapan alat, BPBD Kota Yogyakarta memastikan sebagian besar peralatan masih layak digunakan.
Kendaraan roda tiga dan alat potong seperti senso disebar di 169 kampung, meski ada sekitar 42 unit roda tiga yang rusak karena usia pakai sudah lebih dari 10 tahun.
BACA JUGA : DLHK DIY Pastikan Resapan Alami Masih Cukup, Antisipasi Musim Hujan di Yogyakarta
BACA JUGA : BMKG DIY: Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang 18–20 September
“Roda tiga kita ada 169 unit, tapi sekitar 42 unit sudah rusak. Sisanya masih bisa digunakan. Untuk Early Warning System (EWS), ada satu alat yang rusak akibat sambaran petir di wilayah Parakan. Akan segera kami geser ke wilayah yang lebih aman minggu ini,” jelas Nur.
BPBD Kota Yogyakarta juga telah mengaktifkan 26 titik evakuasi banjir yang tersebar di tiga sungai utama, yakni Winongo, Gajah Wong, dan Code.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: