“Kami berharap adik-adik semua, para pemuda tani, bisa menjadi agen perubahan, agen pembaharuan, sekaligus agen modernisasi di bidang pertanian,” sebutnya.
Ia menambahkan, profesi petani tak boleh lagi dipandang sebelah mata. Ia berharap generasi muda menjadikan dunia pertanian sebagai ruang pengabdian yang membanggakan.
“Harapan kami, profesi petani tidak lagi dipandang sekadar pekerjaan, tetapi menjadi profesi yang membanggakan, terhormat, dan mulia,” ujarnya.
Ia menegaskan, petani adalah pahlawan pangan yang berperan besar bagi keberlangsungan kehidupan.
“Kalau guru dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sebenarnya petani juga pahlawan tanpa tanda jasa di bidang pangan dan kehidupan. Tanpa pangan, kehidupan tidak akan bisa berlangsung,” jelasnya.
Pandowoharjo sendiri memiliki enam desa wisata yang seluruhnya dikembangkan dengan konsep berbeda.
BACA JUGA : 5 Pilihan Wisata Pantai Bali dengan Spot Sunrise Memanjakan Mata, Simak Lengkapnya Disini
BACA JUGA : Ketua DPRD DIY Minta Pengawasan MBG Diperketat Usai Tiga Kasus Keracunan di DIY
Setiap desa wisata menonjolkan karakter khas masing-masing, mulai dari potensi budaya, edukasi, hingga pertanian, yang terintegrasi dengan pemberdayaan masyarakat.
Dengan langkah ini, Pandowoharjo berharap bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam memadukan sektor wisata, budaya, dan pertanian, sekaligus menumbuhkan kebanggaan generasi muda terhadap profesi petani.