Pemuda Desa Menguasai Masa Depan, Dari Smartphone ke Pangan dan Herbal Global

Pemuda Desa Menguasai Masa Depan, Dari Smartphone ke Pangan dan Herbal Global

Muhammad Nuruddin, Sekjen Aliansi Petani Indonesia, memberikan motivasi kepada pemuda desa tentang teknologi dan peluang bisnis pertanian dan herbal.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id

SLEMAN, diswayjogja.id - Masa depan pangan dan kesehatan dunia kini bergantung pada kreativitas dan keberanian pemuda desa Indonesia. 

Sekretaris Jenderal Aliansi Petani Indonesia, Muhammad Nuruddin, menekankan bahwa bertani saat ini bukan lagi sekadar soal cangkul dan lumpur, melainkan peluang bisnis yang menjanjikan.

“Adik-adik, bertani hari ini bukan lagi sekadar cangkul dan lumpur. Betul, kan? Bertani hari ini adalah bisnis,” katanya saat memberikan motivasi kepada para pemuda tani di Sleman, Senin (22/9/2025).

Menurutnya, dengan kemajuan teknologi global, satu smartphone saja cukup untuk menghubungkan desa ke pasar nasional bahkan internasional. 

“Dengan teknologi global, cukup satu smartphone, kalian bisa menghubungkan desa ke pasar nasional bahkan internasional,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam membangun usaha tani, koperasi pemuda, dan menciptakan produk pangan maupun herbal dari desa untuk kota dan pasar internasional. 

BACA JUGA : Bank Brebes Tuan Rumah Pekan Olahraga Perbankan Milik Daerah se Jateng DIY, Solo Raya Juara Umum

BACA JUGA : Pasar Triliunan Rupiah, Tapi Petani RI Masih Tergantung Impor

“Bangun usaha tani, dirikan koperasi pemuda, ciptakan produk pangan dan herbal dari desa untuk pasar kota, rebut pasar internasional,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, siapa yang menguasai pangan dan bahan kesehatan, dialah yang menguasai masa depan. 

“Ingat, siapa yang menguasai pangan dan bahan kesehatan, dialah yang menguasai masa depan,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa desa bukan lagi halaman belakang sebuah bangsa, melainkan pintu gerbang masa depan pangan dan kesehatan dunia. 

“Desa adalah pintu gerbang masa depan pangan dan kesehatan dunia. Pintu itu menunggu kalian untuk membukanya,” pungkasnya.

Pesan ini disampaikan sebagai bentuk dorongan agar pemuda desa tidak lagi pasif, melainkan aktif memanfaatkan potensi lokal dan teknologi untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: