BACA JUGA : Satpol PP Kota Yogyakarta Dilibatkan Aktif dalam Penanganan Sampah, Hasto Sebut Pendekatan Humanis
Ia menegaskan bahwa kehidupan itik sangat erat dengan keberadaan air, baik untuk mencari makan maupun aktivitas penting lainnya seperti berenang dan bereproduksi.
Ia menambahkan, pemenuhan akses air tidak hanya penting untuk kesejahteraan itik secara biologis, tetapi juga berdampak pada produktivitas dan kualitas telur yang dihasilkan.
“Jika kita ingin bicara tentang pasar dan daya saing, maka aspek kesejahteraan itik, termasuk akses terhadap air, harus benar-benar diperhatikan,” lanjutnya.
Selain Imam, seminar tersebut juga menghadirkan dua narasumber lainnya. Dr. Ir. Sri Sumarsih, dari Universitas Diponegoro membawakan materi 'Formulasi Pakan Efisien: Pemenuhan Nutrisi untuk Kesejahteraan Itik Petelur'.
Sementara itu, Prof. Dr. drh. Pudji Astuti, inspektur Humane Farm Animal Care/Certified Humane di Indonesia, membahas 'Memahami Tren Pasar dan Peluang Sertifikasi dalam Peternakan Itik Petelur'.
Kedua materi tersebut menekankan bahwa telur yang dihasilkan dari peternakan dengan standar kesejahteraan tinggi memiliki nilai tambah, baik dari segi kualitas maupun penerimaan pasar.