Stunting Sleman Turun Jadi 4,29 Persen, Pemkab Evaluasi Ulang Strategi Penanganan

Stunting Sleman Turun Jadi 4,29 Persen, Pemkab Evaluasi Ulang Strategi Penanganan

Sekda Sleman Susmiarto bersama jajaran Dinas P3AP2KB Sleman, peserta workshop, serta perwakilan tiga kalurahan penerima penghargaan berfoto bersama usai Workshop Review Kinerja Tahunan Aksi Integrasi Stunting di Joglo Puri Mataram, Sleman, Rabu (20/12/202--Foto: Humas Pemkab Sleman

SLEMAN, diswayjogja.id - Tren penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Sleman kembali menunjukkan hasil positif. 

Berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG) Dinas Kesehatan, angka stunting tahun 2025 tercatat sebesar 4,29 persen, turun dibandingkan tahun 2024 yang berada di angka 4,41 persen.

Meski penurunan ini menjadi kabar baik, Pemerintah Kabupaten Sleman menegaskan bahwa upaya pengentasan stunting tidak boleh mengendur. 

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Sleman Susmiarto, saat mewakili Wakil Bupati Danang Maharsa dalam Workshop Review Kinerja Tahunan Aksi Integrasi Stunting, yang digelar Dinas DP3AP2KB di Joglo Puri Mataram, Rabu (10/12/2025).

“Kendati mengalami penurunan, kita harus tetap meningkatkan komitmen dalam penanggulangan stunting melalui intervensi yang lebih kuat, baik intervensi spesifik maupun sensitif,” katanya. 

Ia menambahkan, workshop tahunan ini menjadi momentum evaluasi penting bagi seluruh perangkat daerah. 

BACA JUGA : Sleman Dorong GASBRO, Upaya Putus Rantai Stunting dari Asap Rokok

BACA JUGA : Tiga Kelompok Bina Keluarga Sleman Raih Penghargaan, Magnet Upaya Tekan Stunting Lewat Ketahanan Keluarga

“Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk mengukur capaian, efektivitas strategi, serta memastikan sinkronisasi antarperangkat daerah,” ucapnya.

Lebih jauh, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat target Sleman bebas stunting. 

“Dengan keterlibatan seluruh pihak, kita berharap rencana aksi tahun depan dapat lebih terfokus dan memperkuat komitmen bersama untuk mewujudkan Sleman bebas stunting,” tuturnya.

Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Dinas P3AP2KB Sleman, Muhammad Daroji, mengatakan bahwa pemberian apresiasi tersebut diharapkan mampu menjadi pemicu tambahan bagi kalurahan dalam memperkuat aksi pencegahan.

“Penghargaan ini dapat menjadi semangat lebih dalam penanganan stunting di tingkat kalurahan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa motivasi pemangku kebijakan di level pemerintahan paling dekat dengan masyarakat sangat menentukan keberhasilan program ini.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: