Bupati Bantul Ungkap Oknum Pengambil Sampah Buang Limbah ke Sungai demi Hindari Biaya

Kamis 11-09-2025,10:14 WIB
Reporter : Kristiani Tandi Rani
Editor : Syamsul Falaq

BANTUL, diswayjogja.id - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengungkap adanya praktik nakal sejumlah oknum pengambil sampah rumah tangga yang enggan membayar biaya pengolahan di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). 

Alih-alih mengirim sampah ke fasilitas resmi, mereka justru membuangnya secara sembarangan di pinggir jalan hingga ke sungai.

“Mengapa? Karena faktanya ada banyak oknum pengambil sampah rumah tangga yang memang mendapat bayaran, tapi tidak mengirimkan sampah ke TPST,” katanya di Bantul, Rabu (10/9/2025).

Menurutnya, para oknum tersebut hanya mementingkan keuntungan pribadi dengan cara menghindari pembayaran tipping fee. 

BACA JUGA : Bupati Bantul: Masalah Sampah Tak Bisa Diselesaikan Teknologi, Budaya Harus Berubah

BACA JUGA : Bupati Bantul Ungkap Akar Masalah Sampah: Bukan Teknologi, Tapi Budaya

Kondisi ini dinilai berbahaya karena menimbulkan pencemaran lingkungan sekaligus merugikan masyarakat.

“Mereka enggan membayar tipping fee di TPST, lalu memilih membuang sampah sembarangan—di pinggir jalan, bahkan di sungai. Mereka hanya ingin uangnya, tapi tidak mau tanggung jawab,” ucapnya.

Ia menegaskan, perilaku tersebut tidak bisa dibiarkan.  Ia meminta masyarakat mulai membangun kesadaran untuk mengelola sampah organik secara mandiri di rumah masing-masing, salah satunya dengan membuat lubang biopori.

“Maka, menghadapi kondisi begini bagaimana? Solusinya, kita buat biopori di rumah masing-masing,” tuturnya.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa persoalan sampah tidak hanya berhenti pada ketidakdisiplinan oknum pengusaha. 

Bahkan jika pengelola sampah membuangnya ke tempat resmi, kapasitas fasilitas pengolahan di Bantul masih belum mampu menampung seluruh volume sampah organik.

“Kalaupun pengusaha sampah itu tertib, dan membuangnya betul di TPA, ITF, atau TPST, kapasitas kita tetap tidak mampu mengelola semua sampah organik,” imbuhnya.

BACA JUGA : Dapur Rumah Tangga Capai 100 Ton Per Hari, Hasto Dorong Revolusi Pengelolaan Sampah Lewat MAS JOS

BACA JUGA : Tinjau Program Mas Jos di Pakualaman dan Kraton, Hasto Komitmen Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Solusi Ada di Rumah Tangga

Kategori :