Tim Pelatih dan Pemain Rayakan HUT ke-96 PSIM Jogja dengan Potong Tumpeng dan Doa Bersama

Sabtu 06-09-2025,09:26 WIB
Reporter : Anam AK
Editor : Syamsul Falaq

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Manajemen, tim pelatih, dan para pemain PSIM Jogja merayakan HUT ke-96 dengan sederhana di Wisma PSIM, Kompleks Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Jumat (5/9/2025). 

Sebagai puncak rasa syukur atas usia baru klub kebanggaan masyarakat Yogyakarta ini, mereka menggelar acara potong tumpeng dan doa bersama. 

Wendy Umar Seno Aji, yang mewakili Direktur Utama PSIM Yuliana Tasno, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh tim. 

Menurutnya, pencapaian luar biasa yang diraih Laskar Mataram hingga hari ini adalah buah dari kerja keras dan disiplin semua pihak.

BACA JUGA : PSIM Jogja Masuki Usia ke-96, Yuliana Tasno Sebut Bakal Dirayakan Sederhana

BACA JUGA : Latihan Tim Elite Pro Academy PSIM Jogja Dimulai, Erwan Sebut Aset Tim Senior

“Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua jajaran tim pelatih serta pemain, alhamdulillah sampai dengan hari ini, PSIM luar biasa. Semoga prestasi ini tidak akan berhenti di sini. Kita akan terus melangkah dan maju bersama PSIM,” ujarnya.

Wendy juga menjelaskan makna mendalam di balik tema ulang tahun kali ini yaitu “Mengawal Warisan, Menyongsong Kejayaan”. 

Dia menekankan bahwa PSIM memiliki tanggung jawab historis sebagai salah satu dari tujuh klub pendiri PSSI.

“Disebutkan mengawal warisan karena PSIM ini adalah satu dari tujuh pendiri PSSI. Sembilan puluh enam tahun usia kita, alhamdulillah akhirnya salah satu pendiri PSSI ini bisa bergabung di kasta tertinggi,” katanya. 

BACA JUGA : Gelandang Tengah PSIM Jogja Rahmatso Dipanggil Timnas Tajikistan untuk Laga Intenasional

BACA JUGA : Target Menang Terpenuhi, PSIM Jogja Bekuk Malut United 2-0

Salah satu wujud nyata dari kedewasaan klub dan suporternya adalah keputusan untuk meniadakan perayaan tahunan di Tugu Jogja.

Wendy menjelaskan bahwa keputusan ini diambil melalui sinergi dan koordinasi erat antara manajemen, kelompok suporter Brajamusti dan The Maident, serta pihak kepolisian demi menjaga kondusivitas Kota Jogja.

Dia juga menceritakan bagaimana manajemen dan panitia pelaksana turut membantu aparat keamanan hingga dini hari untuk mengimbau suporter agar tidak berkumpul. 

Kategori :