Partisipasi aktif Masoud, Samura, dan mahasiswa asing lainnya menunjukkan bahwa UMY berhasil menjadi kampus terbuka dan ramah bagi keberagaman.
BACA JUGA : Digelar Dua Hari, PS HW UMY Jaring 27 Talenta Berbakat Sepak Bola Indonesia
BACA JUGA : Pelajar SMA Asal Amerika Serikat Belajar Filosofi Wiru Jarik dan Gerakan Tari di UMY
Rangkaian kegiatan 17-an yang digelar UMY menjadi jembatan budaya yang efektif, memungkinkan mahasiswa internasional tidak hanya belajar akademik, tetapi juga mengenal lebih dalam budaya dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Masoud berharap perayaan ini terus berlanjut dan semakin baik tiap tahunnya.
"Semoga setiap tahun acara ini semakin menarik, lebih banyak mahasiswa asing ikut meramaikan, dan kami bisa saling mengenal serta menghargai berbagai budaya," harapnya.
Ia pun merasa bahwa UMY bukan sekadar tempat menimba ilmu, tetapi juga menjadi rumah kedua yang menawarkan pengalaman berharga, di mana perbedaan dihargai dan kebersamaan menjadi kunci untuk merayakan hari penting bersama.
BACA JUGA : Mahasiswi UMY Ciptakan Inovasi Makanan Sehat Praktis Berbasis Buah dan Sayur
BACA JUGA : Pemain Timnas Jerman U-15 Berdarah Indonesia Said Brkic Main Bareng Akademi HW di Lapangan UMY
Semarak perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia di UMY ini diwarnai oleh 10 jenis lomba yang diselenggarakan. Lomba-lomba ini terbagi untuk kategori kelompok dan individu.
Untuk kelompok, ada lomba balap bakiak dan tarik tambang yang menguji kekompakan tim.
Sementara itu, lomba individu tak kalah seru, seperti caping wuto, mengeluarkan bola, balap karung F1, memakai lipstik, menggulung stagen, memindahkan kelereng, dan makan krupuk.
Selain itu, ada satu lomba khusus untuk unit kerja, yaitu lomba menghias ruang, yang bertujuan untuk mempercantik lingkungan kerja sekaligus menumbuhkan kreativitas tim.