Balai Bahasa DIY Percepat Digitalisasi Tradisi Lisan agar Aset Budaya Tak Hilang

Kamis 14-08-2025,11:22 WIB
Reporter : Kristiani Tandi Rani
Editor : Syamsul Falaq

BACA JUGA : Festival Sastra Yogyakarta Diapresiasi Sekda Kota: Kehangatan Menyatukan dan Menginspirasi

Dulu, perekaman dilakukan dalam bentuk kaset atau pita suara, kemudian melalui proses kompresi agar lebih mudah disimpan dan dibagikan kembali.

“Misalnya, wayang biasanya dulu direkam dalam bentuk kaset, lalu dikompresi. Hasilnya bisa dijual atau didistribusikan kembali,” ucapnya.

Namun, tidak semua dokumentasi tradisi dilakukan oleh pihak profesional. 

Banyak pula warga atau komunitas yang mendokumentasikan kegiatan budaya dengan peralatan seadanya.

"Ada juga yang direkam manual menggunakan HP atau kamera sederhana. Video-video itu menjadi aset yang harus diselamatkan,” imbuhnya.

Menyadari besarnya tantangan, Balai Bahasa DIY kini mulai melakukan pendataan lebih sistematis. 

Mereka menggandeng Asosiasi Tradisi Lisan Indonesia (ATL), sebuah jaringan yang memiliki cabang di hampir seluruh wilayah Nusantara. 

Kerja sama ini memastikan bahwa proses digitalisasi tidak hanya terpusat di kota besar, tetapi juga menjangkau daerah-daerah yang jauh dari pusat perhatian publik.

Program ini dirancang dengan pola yang sama di semua daerah.

“Setiap daerah punya program yang sama: mendata, memilih siapa yang perlu didigitalkan apakah pemerintah, komunitas, atau pihak lain, lalu menyimpannya, tidak hanya di pusat besar, tetapi juga di tingkat kecil,” jelasnya.

Menurutnya, keberhasilan digitalisasi tradisi lisan akan berdampak luas. 

Generasi muda bisa mengakses karya budaya kapan saja, baik untuk belajar, meneliti, maupun sekadar mengenal warisan leluhur. 

Dengan begitu, tradisi tidak hanya bertahan sebagai cerita dari mulut ke mulut, tetapi juga menjadi sumber pengetahuan yang terjaga kualitasnya.

Selain itu, arsip digital bisa berfungsi sebagai jembatan antara masa lalu dan masa depan. 

Di tengah perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan dan realitas virtual, aset digital tradisi lisan dapat diolah menjadi konten edukasi interaktif, pertunjukan virtual, atau materi pembelajaran daring. 

Kategori :