SLEMAN, diswayjogja.id - Inspirasi membentuk komunitas ukulele Jogjakarta Ukulele Society (JUS) bermula dari kolaborasi musik antara Agus Leonardus dan Anton Asmonodento.
Agus mengunjungi sekolah musik milik Anton dan beberapa kali bermain musik bersama.
“Akhirnya saya mengunjungi Anton di sekolah musiknya dan bermain musik bersama. Saya memainkan ukulele, Anton bermain dengan gitarnya. Momen ini berlangsung beberapa kali," katanya.
Mereka bahkan sempat tampil bersama di Mall Ambarukmo dalam acara Antonio Music School, sekolah musik milik Anton.
BACA JUGA : Ragam Alat Musik Karawitan, Harmoni dari Gamelan hingga Format Cokekan
BACA JUGA : “Surat Buat Emak” Dinyanyikan Lagi Setelah Lama Vakum, Jejak Imaji Hidupkan Panggung FSY Lewat Musikalisasi
Terinspirasi oleh konten YouTube Austin Ukulele Society yang menampilkan puluhan anggotanya bermain ukulele bersama sambil bernyanyi, Agus mengajak Anton membentuk komunitas ukulele di Yogyakarta.
“Gayung bersambut, Anton menyetujuinya,” tuturnya.
Setelah itu, Ia menghubungi beberapa teman untuk bergabung. Pada 20 Maret 2024, pertemuan pertama berlangsung di rumah Agus di Jalan Pringgodani, Mrican.
Tujuh orang hadir, yakni Agus Leonardus, Anton Asmonodento, Wartono Basuki (teman SMA Agus), Budi Hartono (sepupu Agus), dan Noereska (teman dan mitra kerja Agus).
Noereska datang bersama Betty dan Sugiyanta, anggota Pitkuningjogja, komunitas sepeda yang sering meliput aktivitas sepeda, manusia, dan lingkungan.
Menurut Noereska, ide membentuk komunitas ukulele sangat menarik dan inspiratif untuk dijadikan konten.
“Ternyata, hanya dengan pengarahan singkat, Budi, Sugiyanta, dan Betty yang belum pernah memegang ukulele sama sekali, bisa dengan cepat mengikuti,” ucapnya.
Wartono tidak mengalami kesulitan karena sudah biasa bermain gitar dan ukulele senar tiga. Noereska yang bisa bermain gitar pun mudah memainkan ukulele.
BACA JUGA : Kasus Musik Gacoan, Kemenkum DIY Imbau Kafe dan Restoran Tak Putar Musik Dari Sumber Non Resmi