“Kami tidak bekerja sendiri, ini adalah hasil kolaborasi dengan Pemda. CCTV milik Pemprov dan Pemkab telah digabungkan ke dalam sistem ini. Untuk titik-titik baru yang dipantau, jumlahnya sudah meningkat dari empat menjadi delapan, termasuk di jalur-jalur baru seperti Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS),” jelas Suwondo.
"Jadi kita tidak berdiri tunggal, tadi disampaikan Ngarsa Dalem, ini kolaborasi. Jadi kamera yang sudah ada eksis dijadikan satu, terintegrasi. 16 itu akan ditaruh dimana saja general Itu titik-titik kritis untuk lalu lintas dan potensi kamtibmas. termasuk jalur-jalur macet yang biasa dilalui arus mudik itu. Jalur yang padat itu pasti sudah terpasang dari kemarin, bahkan kita tambah dari JJLS yang jalur-jalur baru, makanya dulu waktu tahun 2023 kita menghitungnya selalu dari 4 pintu saja, Tempel, lalu Prambanan, dari Kulon Progo, satu lagi di wilayah Gunung Kidul," lanjutnya.
Fokus untuk Cegah Kejahatan
Suwondo juga menjelaskan bahwa keberadaan CCTV yang terpasang di berbagai titik di DIY awalnya difokuskan untuk pencegahan kejahatan.
Sebagai contoh, di kawasan Malioboro, jika jumlah kerumunan mencapai batas tertentu, sistem akan memberikan instruksi untuk menambah jumlah personel patroli guna mengantisipasi potensi gangguan keamanan.
“Terkait persentase pengungkapan kejahatan, data ini mengacu kepada reserse. Kantor ini tidak berdiri sendiri, melainkan tersambung dengan sistem reserse yang juga terhubung dengan Dukcapil. Dari sini, reserse dapat langsung mengambil data yang diperlukan untuk pengungkapan kasus kriminal. Dengan sistem yang semakin terintegrasi, diharapkan tingkat pengungkapan kejahatan di DIY semakin meningkat,” jelas Irjen Suwondo.
BACA JUGA : Kasus Keracunan Massal di Sleman, Danang Maharsa Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
BACA JUGA : Kebijakan Efisiensi Anggaran, Layanan Informasi Gempa di Yogyakarta Akan Tetap Berjalan Seperti Biasa
Dengan sistem yang semakin canggih dan terintegrasi ini, diharapkan pemantauan lalu lintas dan keamanan di DIY bisa lebih optimal, terutama dalam mengantisipasi lonjakan arus mudik dan peningkatan aktivitas masyarakat selama Ramadan dan hari besar lainnya.