Ia mengaku awalnya kesulitan dalam memilah sampah. Namun karena dipaksa oleh kondisi, mau-tidak mau ia dan warga lainnya pun harus menyesuaikan dengan belajar memilah sampah. “Sekarang warga sudah terbiasa,” ujarnya.
BACA JUGA : Ditarget Bisa Operasi Juni 2025, TPST Donokerto Sleman Sebut Mampu Kelola Sampah hingga 60 Ton
BACA JUGA : Mulai April, Pembuangan Sampah ke Depo di Kota Yogyakarta Wajib Lewat Penggerobak
Dalam memilah sampah di rumah, ia tidak menggunakan kantong plastik sebagai wadah untuk sampah sisa dapur atau sampah basah.
Rany menggunakan ember sebagai wadah, karena plastik termasuk sampah residu yang tidka bisa dijadikan wadah.
“Jadi sampahnya dituangkan ke ember penggerobak, ember kami dipakai lagi di rumah. Sampah plastik termasuk dalam sampah residu, hanya bisa diangkut hari Sabtu. Selain hari, kami Sabtu hanya bisa mengangkut sampah basah dan kering [dedaunan],” ungkapnya.
Kemudian untuk sistem pembayaran, warga membayar ke bendahara RT, yang kemudian diteruskan ke RW.
BACA JUGA : Soal Sampah di Malioboro Capai 1 Ton, Sultan HB X Duga Makanan Dibawa dari Luar
BACA JUGA : Menpar Widiyanti Ingatkan Wisatawan Soal Sampah agar Wisata Indonesia Baik di Mata Internasional
Tarif untuk pelanggan berkisar antara Rp20.000 hingga Rp50.000 bergantung pada jumlah anggota keluarga dan sampah yang dihasilkan.
Salah satu penggerobak, Andi Pronoaksoro, menuturkan proses pengambilan sampah dilakukan oleh penggerobak transporter dari rumah ke rumah.
“Pemilahan antara sampah basah dan kering, sisa dapur dan daun-daunan,” kata dia.
Untuk menyelesaikan pengangkutan sampah, penggerobak transporter membutuhkan waktus ekitar dua jam. “Gerobak saya mengangkut sampah dari 79 pelanggan. Satu grobak kira-kira cukup untuk 80-90 rumah, katanya.
BACA JUGA : Atasi Sampah Sisa Makanan, DLH Sleman Akan Siapkan Sistem Pengolahan Sampah Organik dari Program MBG
BACA JUGA : Diklaim Bisa Kelola 60 Ton Sampah, Pemkab Sleman Targetkan Operasional TPST Donokerto Mulai Juni 2025
Alihkan Pembuangan
Lurah Gunungketur, Sunarni, menjelaskan sistem pengangkutan sampah menggunakan gerobak transporter ini untuk mengalihkan pembuangan sampah yang sebelumnya dilakukan warga ke depo. “Nantinya tidak diperkenankan membuang sampah secara mandiri ke depo,” ujarnya.