Libur Panjang 600 Ribu Wisatawan Kunjungi Yogyakarta, BLKK DIY Monitor Potensi Virus HMPV

Senin 27-01-2025,09:53 WIB
Reporter : Yuni Khaerunisa
Editor : Syamsul Falaq

Misalnya, tensimeter dan oksimeter yang dimiliki masyarakat juga dapat dikalibrasi di balai tersebut.

BACA JUGA : Pemkot Tanjungbalai Pelajari Inovasi Layanan Kesehatan di Kota Yogyakarta

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Berikan Suplemen Multivitamin Gratis Bagi Ibu Hamil, Tingkatkan Kesehatan dan Tekan Stunting

“Yang paling banyak berasal dari fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit, terutama untuk kalibrasi alat-alat kesehatan. Selain itu, kami juga melayani pengelolaan limbah dari rumah sakit, hotel, dan industri. Jadi, meskipun segmennya beragam, setiap segmen memiliki kebutuhan yang cukup seimbang,” ungkapnya.

Sementara Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie mengungkapkan, pihaknya belum mendapatkan laporan masuknya HMPV di Yogyakarta.

Dinkes memonitor saat pergerakan wisatawan yang terlalu ramai selama libur imlek dan Isra Miraj.

“Antisipasi harus dilakukan, kalau mereka [wisatawan] merasa demam atau panas, mereka bisa langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan. Tapi, sampai hari ini, kita belum menerima laporan adanya kasus positif HMPV,” ungkapnya.

BACA JUGA : Kuatkan Komitmen Pemerintah dalam Layanan Kesehatan, Pemkot Yogyakarta akan Terapkan Universal Health Coverage

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta dan BPJS Kesehatan Kerja Sama Ciptakan Ekosistem Kesehatan Berkualitas

Namun Pembajun optimis, maraknya HMPV bukan sesuatu yang perlu dijadikan keresahan. Sebenarnya, gejalanya hanya berupa panas, flu dan batuk, tetapi tidak sampai mengakibatkan kondisi yang parah.

“Sampai sekarang, belum ada kasus, tetapi setidaknya kita tetap memonitor situasi ini,” imbuhnya.

Kategori :