Tanamkan Nilai Luhur Budaya, Dinas Kebudayaan DIY Gelar Agenda Budaya Jogja Manggatra 2025

Kamis 12-12-2024,15:21 WIB
Reporter : Penta Daniel Pratama
Editor : Syamsul Falaq

JOGJA, diswayjogja.id - Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY meluncurkan Agenda Budaya Jogja Manggatra 2025 bertemakan “Nandur Pakarti" di Balai Budaya Tamanmartani Kalasan, Sleman, Selasa (10/12) malam. 

Tema ini mengajak semuanya menanamkan nilai-nilai luhur budaya sebagai investasi berharga dalam membangun peradaban dan kesejahteraan masyarakat DIY.

Sebagai langkah strategis menuju visi kebudayaan berkelanjutan, Dinas Kebudayaan DIY pada 2024 telah merencanakan pelaksanaan 188 agenda budaya, ditambah dengan 15 agenda rutin. 

Agenda-agenda ini merupakan highlight agenda budaya unggulan yang dipilih secara selektif untuk menampilkan keberagaman seni dan budaya yang menjadi identitas DIY.

Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan, Aris Eko Nugroho mewakili Sekda DIY menyampaikan Nandur Pakarti merupakan sebuah frasa sederhana, namun penuh makna. 

Di dalamnya terkandung ajakan untuk tidak sekadar memulai aktivitas, tetapi melakukannya dengan penuh kesadaran, ketulusan, dan tujuan mulia.

BACA JUGA : Tingkatkan Kunjungan dan Lama Tinggal Wisatawan, PHRI Bantul Dorong Pengembangan Destinasi Wisata Buatan

BACA JUGA : Jelang Nataru, Tim Operasi Gabungan Berhasil Tangkap Ratusan Pelanggar Lalu Lintas di Yogyakarta

Tanamkan Benih Budaya

"Dalam semangat Nandur Pakarti, kita sedang menanamkan benih-benih budaya, yang akan tumbuh menjadi kekuatan untuk mewarnai wajah peradaban kita di masa depan. Sebagaimana kita tahu petani yang menanam padi, kita di sini menanam nilai-nilai budaya, sebagai warisan luhur yang akan terus hidup dan berkembang, melampaui batas waktu dan generasi," tuturnya.

Dalam budaya Jawa, Aris mengatakan “nandur” tidak hanya berarti menanam. Ia adalah lambang awal dari sebuah proses panjang, mulai dari merawat, menjaga, hingga akhirnya menuai hasil.

Demikian pula, “pakarti” adalah cerminan tindakan nyata, yang tidak lepas dari kearifan lokal, spirit gotong royong, dan komitmen untuk memajukan kebudayaan.

"Melalui momentum Nandur Pakarti, budaya tidak hanya menjadi atribut dan identitas, tetapi juga menjadi jangkar moral bagi kehidupan masyarakat yang adil, sejahtera, dan berdaya. Untuk itu, mari jadikan Nandur Pakarti sebagai semangat kolektif menanam kebudayaan sebagai pilar peradaban yang hidup dan tumbuh, demi sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat," tandas Aris.

Inspiratif Kolektif Masyarakat DIY

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi berharap Nandur Pakarti dapat menjadi inspirasi kolektif bagi masyarakat DIY untuk terus melestarikan dan memajukan warisan budaya dengan peluncuran Agenda Budaya Jogja Manggatra 2025. 

Kategori :