YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Warga kalurahan Sosromenduran, Gedong Tengen, kota Yogyakarta dihebohkan oleh mobil yang terbakar di kawasan jalan Perwakilan Malioboro pada Senin (9/12/2024) pagi.
Dengan peralatan seadanya dibantu Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dari hotel sekitar, mereka saling membantu memadamkan api yang muncul dari mobil sedan tersebut.
Tak berselang lama kemudian, satu unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. Mobil milik wisatawan tersebut berhasil dipadamkan dengan cepat. Selain itu, tim medis juga berhasil mengevakuasi korban luka-luka, yakni salah satu anak dari keluarga yang sedang berlibur di Yogyakarta ini.
Kejadian tersebut merupakan salah satu simulasi pencegahan kebakaran di kawasan sumbu filosofis Yogyakarta. Skenario simulasi yang dilakukan berjalan lancar dan aman, meskipun hampir menyerupai peristiwa yang sebenarnya karena melibatkan banyak pihak.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelematan (Damkarmat) Kota Yogyakarta, Taokhid, menjelaskan simulai yang dilakukan yaitu bahaya kebakaran yang menimpa salah satu unit mobil, karena mengantisipasi kawasan rawan macet dan padat. Selain itu, potensi bahaya dari kendaraan bermotor dinilai cukup tinggi.
BACA JUGA : Bakesbangpol Yogyakarta Gelar Latihan Pemadaman Kebakaran
BACA JUGA : Gudang Karpet Terbakar Pakuwon Jogja Mall, Dua Mobil Damkar Diterjunkan
"Ini dalam rangka mensinergikan segenap potensi yang sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya, sehingga kita punya tangung jawab bersama. Dengan simulasi ini harapannya masyarakat punya kemampuan dan kemandirian dalam upaya penanggulangan kebakaran dan resiko yang terjadi," jelas Taokhid.
Dalam simulasi tersebut, sebanyak 250 petugas pemadam kebakaran dan petugas lainnya dikerahkan. Selain itu, juga melibatkan puluhan warga Sosromenduran.
"Selain kendaraan bermotor, potensi lainnya kebakaran bangunan khususnya di kawasan padat atau tempat tinggal. Untuk bangunan yang tinggi dan sedang malah justru kita lihat sangat aman, karena mereka punya SOP yang cukup ketat dan proteksi kebakaran yang memadai," tambahnya.
Pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan dalam mengantisipasi bencana saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan menginspeksi bangunan dan gedung perhotelan. Hal tersebut untuk mendorong tempat yang dikunjugi masyarakat maupun wisatawan dipastikan keamanannya dari proteksi kebakaran.
BACA JUGA : Jejak Sejarah Keraton Kerto di Bantul, Runtuh Imbas Kebakaran
BACA JUGA : Truk Ekspedisi Pengangkut Paket Terbakar di Tol Pejagan-Pemalang
"Kita antisipasi Nataru tetap siaga seperti biasa, kesiapsiagaannya kita tingkatka. Kita juga lakukan semacam patroli, satu minggu saja di tanggal 24 Desember sampai 1 Januari 2025," ungkap Taokhid.
Berdasarakan data Pemadam Kebakaran dan Penyelematan (Damkarmat) Kota Yogyakarta, peristiwa kebakaran pada tahun 2024 relatif menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di tahun 2024, hingga bulan November tercatat telah terjadi 58 kali kebakaran. Sementara sepanjang tahun 2023, terjadi 96 peristiwa kebakaran.