Menurut Hilman, Lazismu menjadi lembaga yang dapat mengkomunikasikan program-program dengan baik di tingkat lokal, mulai kabupaten, provinsi, bahkan kecamatan.
Sehingga sinergi itu dapat tercipta dengan rumusan yang sesuai dengan pandangan masyarakat dunia.
“Kita ini sebetulnya SDGs bukan memang semata-mata kesepakatan masyarakat internasional tentang capaian pembangunan tapi sebagai media komunikasi dengan dunia internasional bahwa yang kita lakukan itu punya makna dan ternyata manfaatnya besar,” ucapnya.
BACA JUGA : Indonesia ICH Festival 2024: Penari Sanggar Sekar Kinanti dan Sri Rejeki Hibur Ratusan Pengunjung
BACA JUGA : Festival Aset Sales BTN Syariah Jogja Tawarkan Properti Kepada Agen dan Developer Mitra
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Muhammad Ikhwan Ahada mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta rakernas. Ia menilai bahwa peran Lazismu di DIY sendiri juga tidak bisa dipandang sebelah mata.
Tidak hanya memberikan banyak dukungan dalam gerakan dakwah maupun pendidikan. Namun, kata Ikhwan, Lazismu DIY turut memberikan dukungan untuk kegiatan organisasi baik majelis maupun lembaga.
“Ini membuktikan Lazismu memiliki posisi yang amat sentral walaupun usia belum sepanjang majelis dan lembaga lain tetapi posisi penting harus betul-betul kita pertahankan,” tegas Ikhwan.