Demo di Jalan Kusumanegara Ricuh, Kapolresta Yogyakarta terluka

Ratusan kepolisian berjaga di kawasan jalan Kusumanegara hingga malam, pasca terjadinya bentrokan dengan massa aksi--Anam AK/diswayjogja.id
YOGYAKARTA, diswayjogja.id – Puluhan massa yang menamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) bentrok dengan kepolisian di kawasan jalan Kusumanegara, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, pada Minggu (1/12) sore.
Sebelumnya massa melakukan orasi di pertigaan jalan Kusumanegara, di sisi utara jalan Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara dengan tertib. Massa menyuarakan tuntutannya sejak pukul 11.35 WIB.
Penutupan alur lalu lintas diberlakukan dari lokasi massa berorasi, diantaranya pertigaan balaikota Yogyakarta, kawasan GOR Amongrogo, serta perempatan jalan Taman Siswa.
Saat menjelang berakhirnya aksi tersebut, puluhan massa kembali ke titik awal lokasi aksi yaitu asrama. Namun, sebelum sampai titik yang dituju, bentrokan tidak dapat terhindarkan. Massa melempar barang seperti kursi ke kepolisian.
BACA JUGA : KPU Kota Yogyakarta Targetkan Rekapitulasi Pilwali 2024 Rampung Hari Ini
BACA JUGA : Calon Wakil Wali Kota Yogyakarta Kunjungi Rumah Warga Terdampak Talud Longsor
Kapolresta Yogyakarta Kombes Aditya Surya Dharma menjelaskan aksi yang sebelumnya berlangsung kondusif dan terjadinya kericuhan dipicu oleh mahasiswa tersebut mengibarkan bendera.
“Mereka tadi sudah kembali, kemudian ada yang mengibarkan bendera Bintang Kejora, kita berusaha amankan namun mereka langsung melakukan penyerangan kepada kami," jelasnya di lokasi, Minggu malam. Ia pun mengaku terluka di tangan kanannya akibat serangan tadi.
Usai terlibat bentrok antara massa dan kepolisian sekitar pukul 17.15 WIB, keamanan di sekitar jalan Kusumanegara dan Asrama dijaga ketat oleh pihak kepolisian. Jalur lalu lintas di sekitar kawasan jalan Kusumanegara pun dialihkan sebelumnya, saat siang sebelum aksi dimulai.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Nugroho Arianto memaparkan selama aksi unjukrasa yang dilakukan oleh AMP tersebut dilakukan pengamanan secara humanis dan berjalan dengan baik.
BACA JUGA : Dinas Kebudayaan Yogyakarta Beri Penghargaan Warisan dan Cagar Budaya, Cek Disini
BACA JUGA : Perkenalkan Keistimewaan Yogyakarta, Kompetisi Karya Filosofi 2024 Tampilkan Banyak Karya Kreatif
“Kita melaksanakan pengamanan penyampaian pendapat secara Undang-undang wajib melakukan pengamanan. Selama unjukrasa berjalan dengan baik, meskipun sekitar jam lima sore, akhirnya terjadilah pelemparan benda keras ke arah petugas,” jelas Nugroho di lokasi kejadian.
Pasca bentrokan terjadi, sebanyak 500 personel sempat mengamankan area jalan Kusumanegara dan asrama tersebut dengan ketat.
“Petugas di sini kita mengamankan situasi, masyarakat yang melaksanakan terganggu, karena di sini sentra ekonomi. Malam ini sudah kondusif,” katanya.
Berdasarkan pantauan disway.id, masyarakat sekitar masih belum bisa beraktifitas hingga pukul 20.00 WIB. Namun, sejumlah kepolisian masih berjaga di lokasi tersebut. Sementara alur lalu lintas di jalan Kusumanegara bisa diakses sekitar pada pukul 20.25 WIB.
Dalam tuntutannya, Aliansi Mahasiswa Papua tersebut meminta kepada Presiden RI Prabowo Subianto untuk menghentikan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan program transmigrasi di Papua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: