JOGJA, diswayjogja.id - Sebuah teknologi pengolahan sampah berbasis pemusnahan residu bernama Dodica Incinerator bisa menjadi harapan baru penanganan sampah di Jogja.
Teknologi ini diklaim bisa memusnahkan sampah 20 ton per hari dan mampu beroperasi 24 jam.
Mesin pemusnah sampah tersebut saat ini sedang dalam tahap uji coba dan dikabarkan akan segera beroperasi untuk penanganan sampah di Kota Jogja.
Pengembang teknologi Dodika Incinerator memastikan bahwa alat pengelola sampah tersebut sudah mendapatkan izin teknologi ramah lingkungan (TRL) dari Kementerian Lingkungan Hidup.
BACA JUGA : Hiswana Migas DIY Berharap 4 SPBU yang Ditutup Segera Beroperasi dengan Sistem KSO, Begini Respons Pertamina
BACA JUGA : Guna Penyaluran BBM Tetap Optimal, Hiswana Migas DIY Dorong Pemilik 4 SPBU yang Ditutup Segera Lakukan KSO
“Jadi alat Dodika Incinerator ini sudah memiliki izin teknologi ramah lingkungan, sehingga meski pun dipasang di dekat kawasan pemukiman warga, peralatan ini masih relatif aman dari segi pengoperasian sampai emisinya. Karena sudah dilakukan diuji oleh pihak yang berwenang,” kata Komisaris Dodika Prabsco Resik Abadi, Karina Prabowo Sanger, Jumat (22/11/2024).
Ia menjelaskan teknologi Dodika Incinerator mengolah sampah residu yang dimasukkan ke dalam mesin.
Sampah tersebut diubah menjadi abu, kemudian abu bisa dimanfaatkan sebagai campuran bahan pembuatan batu bata hingga penggempur tanah.
Oleh karena itu, menurutnya tetap harus ada upaya metode pemilahan sejak awal dari level rumah tangga. Karena dalam pengolahan sampah tidak serta merta semua langsung dibumihanguskan.
Di mana masih ada ada nilai ekonomi seperti kaleng, plastik dan sejenis bisa diolah, adapun sampah organik bisa olah menjadi magot untuk pakan ternak.
BACA JUGA : Sidang Perkara Sengketa Lahan Stasiun Tugu Yogyakarta Digelar, Sudah Masuk Tahap Mediasi
BACA JUGA : Optimalisasi Peran Perpustakaan, DPK Kota Yogyakarta akan Terus Tingkatkan Literasi untuk Para Generasi Muda
“Sampah yang tinggal residu ini dimasukkan ke dalam mesin insinerator, hasil abunya bisa dimanfaatkan untuk campuran batu bata. Sehingga abunya yang akan dibuang ke TPA, bukan dalam bentuk sampah rumah tangga ataupun sampah campuran,” ujarnya.
Ia menjelaskan mesin incinerator dodika bisa beroperasi selama 24 jam tanpa henti. Menurutnya dengan SOP yang diterapkan dan konsisten, mesin ini akan mampu mengatasi sampah sekitar 20 ton setiap harinya.