JOGJA, diswayjogja.id - Harda Kiswaya dan Danang Maharsa memenuhi undangan silaturahmi dengan Komunitas Nusantara Sleman.
Komunitas Nusantara Sleman sendiri salah satu komunitas yang besar dan dinamis di Kabupaten Sleman. Komunitas ini merangkul 16 komunitas lagi di bawahnya.
Dalam kesempatan tersebut, anggota DPRD Provinsi DIY, Daniel Damaledo berbagi cerita perihal sigapnya Harda Kiswaya dalam menyelesaikan masalah genting di Kabupaten Sleman.
Salah satunya adalah ketika terjadi keributan di Babarsari. Harda merespons kejadian tersebut dengan datang langsung untuk menyelesaikan.
BACA JUGA : Amankan Sektor Pendidikan, Pemkab Sleman Rilis Instruksi Bupati Pengendalian Minuman Beralkohol dan Oplosan
BACA JUGA : Ciptakan Pilkada yang Netral dan Adil, Bawaslu Bantul Adakan Konsolidasi Penting
“Pernah juga kejadian orang meninggal karena menabrak tiang listrik yang menghalangi jalan. Insiden ini terjadi sampai dua kali. Setelah saya menelpon Pak Harda, tiang listrik yang menghalangi jalan itu langsung dipindahkan,” tutur Daniel menggambarkan kesigapan sosok Calon Bupati Sleman itu, dikutip Rabu (20/11/2024).
Harda Kiswaya lantas membeberkan visi misinya untuk Sleman kelak. Intinya, terkait pelayanan publik, dia akan memperbaikinya dan membuatnya lebih mudah.
Dalam kesempatan itu, Calon Bupati Sleman itu menekankan akan serius merealisasikan program “1 keluarga miskin, 1 sarjana”.
“Kami memahami salah satu cara mengurangi kemiskinan adalah dengan pendidikan. Kami sudah sowan dengan beberapa perguruan tinggi untuk menyambut program ini dan sambutannya luar biasa,” papar Harda.
“Syaratnya, sudah diterima universitas dahulu, nanti kami akan mendukung untuk membayar UKT. Pemda Sleman nantinya siap melaksanakan program kami,” tegasnya.
Untuk masalah sampah, Harda Kiswaya dan Danang Maharsa menyebut akan melibatkan pihak swasta, kalurahan, hingga kabupaten agar masalah sampah benar-benar bisa dibereskan.
Harda-Danang bahkan sudah menyiapkan Divisi Pencegahan. Divisi tersebut nantinya akan melakukan patroli sampai level kalurahan.
Titik-titik pembuangan yang rawan penumpukan akan dipantau sampai orang tidak buang sampah di situ lagi. Sehingga, kebersihan dan kesehatan masyarakat terjaga.
BACA JUGA : Siaga Banjir Besar, BPBD Sleman Siapkan 37 Unit EWS di Titik Potensi Rawan Bencana