“Khususnya DIY, ada peran Sri Sultan Hamengku Buwono IX kala tak terbujuk oleh Belanda, pernah bilang ke Belanda, langkahi dulu mayat saya, kalau mau masuk keraton," kata Yudian Wahyudi.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX, dan Sri Paduka Pakualam VIII mendapatkan penghargaan atas peran dan jasa jadi pahlawan penyiaran saat masa awal Indonesia merdeka.
"Berterima kasih kepada jasa pahlawan, kepada Sri Sultan dan Pakualam.
Ke depan, kita harapkan pelaku siaran bisa meningkat kinerja dan menyiarkan konten sesuai nilai Pancasila, ketuhanan, perikemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial.
Saya ajak semua untuk terus amalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," kata Yudian Wahyudi.
BACA JUGA : Maskot Pilkada Kota Jogja Diminta Dicabut dari Peredaran Karena Dinilai Bias Gender
BACA JUGA : Tarif dan Lokasi Keberangkatan Bus Damri di Jogja, Cek Lengkapnya Jika Ingin Bepergian
Jogja Kaya Nilai Budaya Tinggi
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan, DIY yang kaya nilai budaya tinggi penuh makna, budaya jadi sendi kehidupan masyarakat.
Ada living culture, manusia dan teknologi, yang patut dipromosikan tanggung jawab radio dan televisi.
Memasuki era penyiaran konvergen, media jadi sarana promosi budaya nusantara ke dunia, ke gotongroyong, toleransi persatuan, juga pariwisata sebagai soko guru ekonomi daerah cepat masif. DIY lebih dikenal dan di hargai.
"Antisipasi dampak negatif, KPID DIY sebagai lembaga independen pastikan konten sesuai norma dan nilai yang berlaku, perlu revitalisasi jati diri, independen, netral dan non komersial untuk kepentingan ramah publik teguhkan nilai moral, kepribadian dan budaya. ," kata Sri Sultan Hamengku Buwono X.