Komitmen Wujudkan Zero HIV/AIDS 2030, Ini Upaya Serius Pemerintah Kota Yogyakarta

Senin 04-11-2024,07:58 WIB
Reporter : Penta Daniel Pratama
Editor : Syamsul Falaq

diswayjogja.com - Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen mewujudkan three zero HIV/AIDS pada 2030 yakni zero infeksi baru HIV/AIDS, zero kematian terkait HIV/AIDS, serta zero stigma-diskriminasi penderita HIV/AIDS di wilayah ini.

Berbagai upaya dilakukan, salah satunya kerja sama dengan Yayasan Vesta Indonesia tentang Pencegahan dan Penanggulangan Populasi Berisiko Terinfeksi HIV / AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS).

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto memaparkan dari tahun 2004-2024 kasus HIV kumulatif telah mencapai 1.675 orang, sementara kasus AIDS kumulatif sejumlah 329 orang.

"Untuk tahun 2024 ini dari bulan Januari-September, angka kasus HIV sejumlah 92 kasus dan untuk kasus AIDS bertambah 14 kasus," katanya dalam keterangannya, dikutip dari laman resmi Pemkot jogja.

Menurut Sugeng kerjasama antara Pemkot Jogja dengan Yayasan Vesta Indonesia itu diharapkan dapat mengakhiri epidemi HIV / AIDS pada tahun 2030.

BACA JUGA : Tercatat Setidaknya 24 Tempat Usaha di Kota Jogja Melakukan Jual Beli Miras Tanpa Izin

BACA JUGA : Jelang Keberangkatan Haji Tahun 2025, Dinas Kesehatan Kota Jogja Lakukan Persiapan Ini

Sugeng menyadari bahwa sebagai kota pariwisata, Yogyakarta tidak menutup kemungkinan menjadi salah satu pintu masuk utama penyakit HIV/AIDS dan infeksi menular seksual (IMS).

Upaya Wujudkan Three Zero

“Ini merupakan upaya bersama untuk saling berkolaborasi dalam mewujudkan Three Zero yaitu tidak ada kasus baru HIV / AIDS, tidak ada kematian akibat HIV / AIDS dan tidak ada stigma dan diskriminasi pada Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) di Kota Jogja ,”ungkapnya.

Lebih lanjut Sugeng mengatakan dengan komitmen bersama dalam upaya penanganan dan pencegahan HIV/AIDS dan IMS akan diakselerasikan dengan Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk tahun 2023-2027 dan melalui jalur cepat 95-95-95 yaitu, 95 persen ODHA mengetahui statusnya, 95 persen ODHA melakukan pengobatan, serta 95 persen ODHA minum obat secara rutin.

BACA JUGA : Event CRSL Concert #5 Mengajak Anak Muda Euphoria Bersama di Kota Jogja

BACA JUGA : Festival Pilkada Jogja 2024: Biaya Pendidikan, UMK dan Sampah Jadi Isu Perhatian Pemilih Muda

“Kota Jogja merupakan Kota Pariwisata. Tidak menutup kemungkinan menjadi salah satu pintu masuk utama penyakit HIV/AIDS dan IMS. Untuk itu, mari bersama menekankan dan mendorong setiap individu untuk mengetahui status HIV pada dirinya, dengan melakukan tes HIV serta segera melakukan pengobatan antiretroviral (ARV) bagi ODHA,”ujarnya.

Gandeng Yayasan Vesta Indonesia

Sebagai upaya esktra, Pemkot Yogyakarta pun bahkan menggandeng Yayasan Vesta Indonesia dengan membuat kesepakatan bersama.

Komitmen ini, kata Sugeng, akan diakseselerasi dengan rencana aksi daerah untuk tahun 2023 hingga 2027 dengan melalui jalur cepat sebesar 95-95-95.

Kategori :