Kasus Terbaru Klitih di Jogja
Ia contohkan, kasus terbaru yang mencuat yakni peristiwa klitih yang terjadi Jumat, 25 Oktober 2024 sekitar pukul 00.30 WIB.
Pertama lokasi di Bambu runcing, Jalan wates KM 5,5. Ambarketawang, Gamping dengan korban Janu Tri Pamungkas warga Gamol, Balecatur.
Serta peristiwa yang terjadi hampir bersamaan tidak jauh dari situ yakni di wilayah Pasar Balecatur, Jalan Wates KM 7,5, Balecatur, Gamping, Sleman.
Korban adalah Bayu Sura Muharram yang beralamat di Perum TNI AL Sukamanah, Jonggol, Bogor, Jawa Barat dan Muhammad Puger warga Kelurahan Bojongnangka, Kecamatan Pemalang, Pemalang, Jawa Tengah.
BACA JUGA : Baju Adat Jogja: Sejarah Singkat, Keunikan Hingga Fungsinya
BACA JUGA : Yogyakarta Coba Tingkatkan Layanan Digital Lewat BPR Bank Jogja
Akibat sabetan senjata tajam dari para pelaku klitih tersebut mengakibatkan Janu luka pada bagian pergelangan kiri.
Sedangkan Bayu luka pada leher belakang kiri, punggung dan siku kiri. Sementara anggota badan sebelah kiri tidak bisa bergerak.
Sementara Muhammad Puger luka pada punggung, tangan kiri dan bahu kanan.
Menurut keterangan Kapolsek Gamping AKP Sandro Dwi Rahardian, kedua korban yang terakhir awalnya ingin mengikuti tes CPNS di Bantul.
Mereka berangkat dari Pemalang, Jawa Tengah dengan berboncengan motor.
Namun, saat keduanya melintasi di seputaran Jalan Wates 7,5 tiba-tiba mereka dikejar dan dicegat oleh sekitar 3-4 motor yang dikendarai oleh kelompok pelaku klitih.
Masih beruntung peristiwa klitih yang menelan tiga korban ini diketahui masyarakat dan Polisi.
Sehingga mereka dapat segera dapat penanganan usai di evakuasi oleh relawan Tim Reaksi Cepat (TRC) Gamping dan dibawa ke RS terdekat (PKU Muhammadyah, Gamping) pasca adanya laporan terkait peristiwa ini.
Danang Maharsa menyampaikan tugas Pemerintah untuk menjamin keamanan calon murid dan mahasiswa yang akan kuliah atau bersekolah di Sleman.