diswayjogja.com - Pemerintah Kalurahan Banguntapan kini akhirnya menepati janjinya untuk membersihkan tumpukan sampah yang memenuhi saluran air di Jalan Kusumanegara, Plumbon, Bnaguntapan, Bantul pada hari Kamis (31/10/2024).
Pihak kalurahan meminta masyarakat untuk melapor jika ada sebuah tumpukan sampah dan nantinya pihak kalurahan akan bergerak.
Lurah Banguntapan Basirudin mengatakan pembersihan tumpukan sampah seperti yang dikeluhkan masyarakat di Jalan Kusumanegara, Plumbon, Banguntapan, Bantul telah dilaksanakan pada Kamis (31/10/2024) pukul 10.00 WIB.
Menurut dia, untuk pembersihan tumpukan sampah melibatkan masyarakat dan petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul.
BACA JUGA : Mantan Satpam di Sanden Bantul Sukses Setelah Budidaya Cacing Sutera dengan Nilai Besar
BACA JUGA : Tidak Ada Aturan Terkait Penjualan Miras Via Online, Revisi Perda Meras di Bantul Mulai Menguat
“Kami libatkan 20 orang. Nanti sampah tersebut akan kami bawa ke TPA Piyungan melalui DLH Kabupaten Bantul,” kata Basirudin, Kamis (31/10/2024).
Lebih lanjut Basirudin menjelaskan jika sampah yang ada di saluran air tersebut tidak berasal dari Kalurahan Banguntapan, melainkan berasal dari sungai di sisi utara pemukiman.
“Kami minta kepada warga untuk menginformasikan kepada kami jika ada tumpukan sampah. Nanti, biar kami yang akan menangani,” jelasnya.
Sebelumnya, ada 10 kepala keluarga (KK) di Plumbon, Banguntapan, Bantul mengeluhkan adanya sampah yang menumpuk di wilayahnya.
Pasalnya, meski masyarakat sudah melaporkan terkait tumpukan sampah yang ada sejak Mei lalu ke Pemerintah Kabupaten Bantul dan Pemda DIY, hingga saat ini belum juga ditangani.
Cornelia Prili Ananda, 33, salah satu warga mengaku tidak tahu asal dari keberadaan sampah tersebut. Hanya saja, saat Mei lalu sampah tersebut sudah ada dan volumenya yang semakin meningkat.
BACA JUGA : Serapan Dana Desa di 75 Kalurahan Bantul dinilai Masih Rendah, Rata-rata Baru 66 Persen
BACA JUGA : Sampah Dan Miras Masuk Dalam Materi Debat Paslon Peserta Pilkada 2024 Di Bantul
Hal itulah yang membuat sebanyak 10 KK di wilayahnya mengaku merasa sangat terganggu dengan adanya bau dan keberadaan sampah di tempat tersebut. Bahkan, ketika hujan, sampah tersebut ikut meluap terbawa air sampai ke jalan.