Pemkot Yogyakarta Targetkan Akhir Tahun Pembangunan Rumah Deret Terban Akan Selesai

Sabtu 26-10-2024,08:18 WIB
Reporter : Zulfa Atiqoh
Editor : Syamsul Falaq

diswayjogja.com - Pemkot Yogyakarta dengan melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) telah memperkenalkan program Mahannani. Program tersebut adalah penataan dengan konsolidasi lahan guna menuntaskan semua indikator kumuh lalu menurunkan faktor risiko longsor dan memberi permukiman yang layak sehingga bisa hidup di lingkungan yang berkualitas.

Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman DPUPKP Kota Yogyakarta, yakni Sigit Setiawan, menyebut bahwa program Munggah Mundur Madhep Kali (M3K) yang sudah berhasil di tahun 2023 belum sepenuhnya bisa menyelesaikan masalah yang ada di beberapa wilayah yang rawan terjadi longsor.

“Beberapa tempat dari hunian yang terdapat di lereng tebing sungai yang kondisinya curam serta rawan terhadap longsor tidak bisa diselesaikan dengan cara M3K. Kami memperkenalkan konsep Mahannani, penataan dengan konsolidasi lahan guna menuntaskan indikator kawasan kumuh serta menurunkan risiko terjadinya longsor. Dengan begitu, kawasan ini akan jadi lebih layak huni,” kata Sigit ketika ditemui di kantornya, pada hari Kamis (24/10).

BACA JUGA : Taru Martani Siapkan Pusat Pangan Di DIY, Ternyata Ini Tujuannya

BACA JUGA :  Resmi Ucapkan Sumpah Jabatan, 4 Pimpinan DPRD DIY Emban Kepercayaan Rakyat

Salah satu wilayah yang akan jadi fokus penataan dan peremajaan yaitu RT 2 RW 1 Kelurahan Terban. Sigit menjelaskan, penataan dalam wilayah ini hendak memundurkan rumah sejauh 4 - 10 meter dari tepi sungai, meliputi 19 rumah yang hendak diatur ulang.

“Penataan di Terban ini cukup jauh, ada yang 4 meter - 10 meter. Selain itu, kami juga hendak membangun jalan inspeksi, ruang terbuka dengan 3 tingkat. Bahkan, bisa dipakai warga setempat guna mengembangkan foodcourt di kawasan itu,” ujarnya.

Rumah yang dibangun dalam kawasan ini telah mencapai 65%, pembangunan talud dan ruang terbuka hijau publik (RTHP) mencapai kisaran 50%. Sigit menargetkan rumah deret ini selesai di bulan Desember 2024. Dinas Lingkungan Hidup juga mendukung dengan cara penanaman tanaman di sepanjang talud sungai. “Bila talud sungai telah selesai, maka ruang terbuka hijau akan segera menyusul,” ungkap Sigit.

Selain penataan rumah deret, Sigit juga menjelaskan kalau seluruh permukiman akan dimundurkan dan ukuran rumahnya akan disesuaikan dengan jumlah penghuninya, serta surat kekancingan milik warga.

BACA JUGA : Sewa Lapangan Dan GOR Pemkot Yogyakarta Semakin Mudah Lewat Sewa Aset Di JSS

BACA JUGA : Komunikasi Efektif Jadi Kunci Keberhasilan Revitalisasi Pasar

Pada proses penataan ini, Sigit menekankan kalau rumah warga hendak didesain dengan standar rumah yang tahan gempa, untuk meningkatkan ketahanan terhadap bencana longsor. “Sesudah rumah dimundurkan dari sungai, kemudian lahan yang masih sisa hendak dimanfaatkan sebagai jalan inspeksi, pemeliharaan talud, serta fasilitas umum, seperti foodcourt ataupun taman yang bisa membantu meningkatkan ekonomi warganya,” tambahnya.

Penataan ini juga meliputi konsolidasi lahan supaya warga mempunyai keamanan dalam bermukim dengan memperoleh surat kekancingan dari Keraton Yogyakarta. Selain itu, berbagai infrastruktur pendukung hendak dibangun, seperti ruang terbuka hijau, jaringan hydrant, saluran limbah, dan fasilitas ekonomi guna mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Ketua Kampung Terban, yakni Bagus Suryanto, menyambut dengan baik adanya program penataan tersebut. “Masyarakat senang sekali sebab wilayah ini sangat rawan terhadap longsor, terutama ketika musim hujan. Penataan ini akan menciptakan rasa aman dan nyaman untuk warga,” ucapnya.

BACA JUGA : Warga Bong Suwung Jogja Bongkar Rumahnya Sendiri Tanpa Bantuan Alat Berat

BACA JUGA : 100 Personil Satpol PP Tertibkan 500 Lebih APK yang Melanggar Aturan

Bagus menambahkan kalau koordinasi dengan para pemangku kepentingan sudah dilakukan, termasuk persiapan relokasi untuk warga selama proses penataan sedang berlangsung. Dengan penataan ini, diharapkan agar kawasan kumuh yang ada di tepi sungai bisa tertata dengan lebih baik, sekaligus bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat peluang ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Kategori :