FUI Minta Tindakan Tegas Untuk Pengendalian Miras Yang Meresahkan
Lewat Jagawarga diharapkan Pengendalian Miras Yang Meresahkan bisa ditangani dengan tepat-DOK @humasjogja-
diswayjogja.com – Melihat banyaknya generasi muda yang mengonsumsi minuman keras dan bertingkah semaunya. Forum Umat Islam atau FUI Yogyakarta berharap agar pemerintah setempat mengambil tindakan tegas dalam pengendalian miras.
Penyebaran minuman keras yang semakin marak memicu permasalahan sosial, sampai lalu lintas. Melihat hal itu, FUI rasa perlu adanya pengendalian miras di kawasan Yogyakarta.
Mulai dari kriminalitas, penjualan miras ilegal, dan keresahan masyarakat setempat bisa jadi gambaran. Jika hal tersebut tidak ditangani, pengendalian miras akan lebih sulit.
FUI turut bersuara demi lingkungan kondusif di masyarakat perlu adanya pengendalian miras. Bisa lewat pengawasan, peredaran, sampai suara dari masyarakat jadi solusi tepar memperkecil penggunaannya.
Aksi yang dilakukan FUI
Pada hari Jumat 25 Oktober 2024 ada aksi di pelataran Pendopo Wiyatapraja Kompleks Kepatihan Yogyakarta ini. Perihal laporan dari anggota FUI mengenai peredaran minuman keras di lingkungan.
Di mana, ada surat yang ditujukan juga ke GUbernur Yogyakarta yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono X. Dalam surat tersebut, ada harapan akan penertiban akan peredaram minuman keras di wilayah Yogyakarta.
BACA JUGA : Silaturahmi Kebangsaan DPW LDII Jateng, Keluhan Warga Soal TPA Kaliwlingi Jadi Pembahasan LDII Brebes
BACA JUGA : Akademi Angkatan Udara Yogyakarta: Sejarah, Program Studi, dan Prospek Kerja setelah Lulus
Awalnya surat tersebut diterima oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY yaitu Tri Saktiyana. Selain itu, para pelaku aksi ditemui Noviar Rahmad selaku Plt. Kepala Satpol PP DIY.
Ditemani Syam Arjayanti dari Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY. Pertemuan yang ada dalam aksi memberikan inti untuk pemberhentian akan peredaran minuman keras di wilayah Yogyakarta.
Dampak negatif dari peredaran minuman keras
Adan Fadlun Amin dari Ketua Angkatan Muda FUI DIY yang memaparkan keresahan masyarakat. Selain itu, ada juga dapak negatif dari peredaran minuman keras yang merajalela.
Beberapa dampak negatif seperti penusukan sua santri di Ponpes Krapyak karena mabuk berlebihan. Terjadi di daerah Prawirotaman Yogyakarta, korban yang tidak bersalah menjadi mangsa manusia yang hilang akal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogjaprov.go.id