BANTARKAWUNG , DISWAYJOGJA - Hama wereng batang coklat yang menyerang tanaman padi di wilayah Desa Bantarwaru, Kecamatan Bantarkawung , Kabupaten Brebes memaksa petani melakukan panen dini. Hal ini sebagai langkah menghindari kerugian lebih besar.
Supriyadi, petani Blok Karangsari mengaku memilih panen lebih awal untuk menekan kerugian yang lebih besar dan agar padinya tidak habis diserang hama wereng. "Sebenarnya sebentar lagi panen, namun karena diserang wereng, terpaksa saya panen lebih awal,"kata Supriyadi, Kamis, 11 Juli 2024. BACA JUGA:Meresahkan, Serangan Kawanan Babi Hutan Rusak Tanaman Petani di Tiga Desa Wilayah Brebes Menurutnya, sejak seminggu terakhir, hama wereng mulai menyerang padinya yang hampir memasuki masa panen. Tentu ini membuat petani resah akan hasil panen. "Sebenarnya bagus tapi jika terkena hama wereng seperti ini mau bagaimana lagi," keluhnya. Dikatakan Supriyadi, tanaman padi miliknya yang terserang hama wereng terlihat kering hingga akhirnya mati. Serangannya begitu cepat, dari semula hanya satu lokasi, mulai menjalar ke lokasi lainnya. "Sorenya mulai terlihat di satu titik, tapi ditinggal semalam paginya hampir satu petak sawah menguning layu dan mati," ucapnya. Dirinya khawatir, jika tidak segera dipanen, maka tanaman padinya di area seluas 125 meter persegi tersebut akan habis diserang wereng. "Kalau ini dibiarkan dan tidak segera dipanen, tentu akan menular dan menjadikan gagal panen, padahal saat panen harus masih mengeluarkan ongkos untuk buruh panen," ucapnya. Suherman, petani lain mengaku padi yang dia tanam mulai menguning secara perlahan diserang hama wereng yang menjadikan tanaman mengering. Padahal secara rutin dirinya melakukan penyemprotan untuk mengantisipasi gangguan penyakit. "Meski sudah sering ditangani dengan penyemprotan pestisida namun hama tersebut tidak mati," urainya. BACA JUGA:Petani Kentang di Kecamatan Sirampog Brebes Antisipasi Panen Raya Dia mengaku meski tanaman padi bisa berbuah namun padi tidak berisi lantaran batang buah membusuk dan menjadikan hasil panen menurun. "Jika biasanya untuk setengah hektar petani mampu menghasilkan panen puluhan karung, namun kini hasil panen padi akan menurun," kata Suherman. Sementara Ruslani, Kades Bantarwaru mengaku sudah mendapat laporan terkait gangguan hama wereng yang menyerang tanaman padi di wilayah Desanya. Serangan wereng dapat terjadi karena perubahan iklim, dimana saat ini sedang berlangsung peralihan cuaca. Akibatnya bagian bawah batang padi mengering dan bulir padi tidak terisi semua. "Kami juga sudah sampaikan kondisi yang terjadi, kepada petugas penyuluh pertanian. Harapannya agar dapat membantu kondisi petani," kata Ruslani. Kondisi serangan hama wereng ini lanjut dia, kerap terjadi di wilayahnya saat terjadi perubahan cuaca seperti yang sedang terjadi saat ini. Selain hama wereng, gangguan pertanian lain yang kerap terjadi seperti hama keong, tikus hingga sundep."Padahal mayoritas warga menjadi sektor pertanian padi sebagai sandaran perekonomiannya, sehingga perlu ada dukungan saat terjadi kondisi yang mengganggu terhadap hasil panen mereka," pungkasnya. (*)