TEGAL, DISWAYJOGJA - Pj Bupati Tegal Agustyarsyah mengumpulkan seniman dan budayawan di Kafe Limited Slawi, Senin 10 Juni 2024. Dalam acara yang dikemas dengan dialog budaya itu, hadir jajaran pengurus Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKDKT) dengan ketua Ki Haryo Susilo, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Tegal (DKKT) Imam Joend, Pedalangan dan para pelaku seni.
Dialog kebudayaan tampak gayeng. Pertemuan yang diprakarsai Dinas Dikbud Kabupaten Tegal itu membahas isu-isu strategis tentang pemajuan kebudayaan dan pemanfaatan ruang untuk kreasi.
BACA JUGA:Pengurus DKKT dan DKDKT Sampaikan Usulan Strategis Kebudayaan ke Pj Bupati Tegal
BACA JUGA:Anjangsana Tim Adhoc DBB ke Balapulang Wetan, Dorong Olahraga Tradisional Sampyong Jadi Ikon Budaya
Mengawali sambutannya, Agustyarsyah mengajak seniman dan budayawan untuk bersinergi membangun Kabupaten Tegal dengan cara yang sistematis. ”Membangun Kabupaten Tegal harus berbasis data. Saya sampaikan di berbagai tempat, kalau kita tidak berbicara dengan data, maka saya pastikan tidak bisa berjalan,” kata Agustyarsyah.
Karena itu, lanjut dia, semua harus pegang data dengan baik sebelum melangkah. ”Sebagai contoh kalau kita punya keinginan kemudian terbentur dengan anggaran, pasti itu yang akan menghentikan semua,” tandasnya.
Menurut Agustyarsyah, kesulitan uang bisa disiasati dengan memberikan ruang kreasi. ”Dengan ruang yang ada kita bisa mendapatkan uang di tempat lain. Seperti Trasa sangat potensial ada ruang di situ untuk kita ambil peran untuk membangkitkan seluruh potensi seni dan budaya,” tandasnya.
BACA JUGA:Program Desa Bangga Budaya Kabupaten Tegal, Pengurus DKDKT dan DKKT Anjangsana ke Bumijawa
”Namun, hingga kini belum ada yang memanfaatkan Trasa. Nunggu siapa? pemerintah? ini yang kadang kita lamban mengambil sesuatu,” tegas Agustyarsyah.
Dalam kesempatan itu, Agustyarsah juga mengajak Dewan Kebudayaan dan Dewan Kesenian harus tampil di semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD). ”Jangan menunggu diajak, tapi harus ikut membangun bersama pemeirntah,” tegasnya.
Bahkan, Agustyarsyah ingin Trasa Slawi dimanfaatkan. ”Setiap hari untuk apa saja boleh untuk membangkitkan budayawan dan seniman,” tegasnya.
Pertemuan yang dihadiri sejumlah kepala OPD Pemkab Tegal itu diisi dengan dialog yang dipandu Ketua PWI Kabupaten Tegal M. Fatkhurohman dan pembacaan puisi dari penyair Dyonk dyonk.
Sejumlah penanya menggulirkan soal keterlibatan seniman dan budayawan yang belum optimal dalam berbagai event atau kegiatan Pemkab Tegal. Ada pula soal yang menanyakan soal bantuan CSR yang masih satu pintu.
BACA JUGA:Bertemu Pengurus DKDKT, Kepala Dispermades Kabupaten Tegal Siap Gaungkan Desa Bangga Budaya
Salah satunya anggota Dewan Kesenian, Junaedi yang mempertanyakan soal bantuan CSR yang masih satu pintu. ”Sehingga kami susah berkegiatan manakala karena dana pemerintah minim, kemudian kita cari sponsorship tapi sudah disetor ke CSR satu pintu,” ujarnya. (*)