Anggota DPR RI Andi Najmi Ajak Santri Ponpes Assalafiyah Brebes Melek Jurnalistik

Jumat 31-05-2024,13:52 WIB
Reporter : M. Fatkhurohman
Editor : M. Fatkhurohman

BREBES, DISWAYJOGJA – Anggota Komisi 1 DPR RI Andi Najmi Fuaidi mengajak santri memahami jurnalistik. Hal itu disampaikan di hadapan puluhan santri saat pelatihan jurnalistik dan media sosial santri di kompleks Ponpes Assalafiyah Luwungragi, Bulakamba, Brebes, Jumat, 31 Mei 2024.

Menurut Andi, kegiatan pelatihan jurnalistik sangat penting, terlebih di era digital seperti sekarang. Karena itu, santri harus memahami kaidah-kaidah jurnalistik. Terlebih di era digital sudah banyak bermunculan media sosial yang didalamnya banyak orang nyinyir.

BACA JUGA:Andi Najmi Sosialisasi Empat Pilar, Ratusan Santri Ponpes Assalafiyah Diajak Pahami Nilai Kebangsaan

”Saat ini, di zaman teknologi, di era digital sudah sangat luar biasa, makin banyak orang-orang yang nyinyir di media sosial. Santri memiliki tanggungjawab untuk memberikan informasi yang positif di media sosial,” ungkapnya.

Andi Najdmi juga sedikit menceritakan di Indonesia ini banyak tokoh besar dari kalangan santri yang mengawali karirnya dari jurnalis. ”Mereka menjadi tokoh besar karena dari karyanya dengan menulis sebuah buku atau artikel di beberapa media besar,” ujarnya.

Pelatihan yang diikuti 40 santri Ponpes Assalafiyah dari beberapa kompleks itu, menghadirkan dua narasumber. Yakni, M. Fatkhurohman, pimred Radar Tegal yang juga ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tegal dan Dwi Ariadi, wartawan Ayo Tegal yang juga penasehat PWI Kabupaten Tegal.

Dalam kesempatan itu, M. Fatkhurhoman menjelaskan tetang pertimbangan orang membaca tulisan dan bentuk-bentuk tulisan yang biasanya ada di media masa. Mulai bentuk tulisan strigh news, opini, feature, kolom, sampai bentuk tulisan karya sastra.

”Bentuk tulisan ini penting dipahami sebagai awal kita akan menulis bentuk tulisan apa yang akan ditulis,” ungkapnya.

BACA JUGA:Mahasiswa FH Unissula Semarang Ikuti Sekolah Jurnalistik PWI Jateng XVIII Daring

Selain itu, M. Fatkhurohman juga menjelaskan tentang struktur tulisan strighnews dan materi tentang foto jurnalistik. ”Dalam menulis bentuk straight news itu, harus diawali dari judul, lead, tubuh, dan ending,” ungkapnya.

Sementara itu, Dwi Ariadi menyampaikan tenang tips menulis kreatif atau konten. Santri tidak hatus menulis sebuah berita, tapi bisa juga menulis informasi-informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. ”Banyak bahan bagi santri untuk bisa ditulis, baik itu di media sosial maupun media web. Misalnya dari mulai bangun tidur sampai aktivitas yang dilakukan. Misalnya menulis tentang doa-doa dan iu bermanfaat bagi masyarakat. Daripada harus menulis yang nyinyir-nyinyir,” ungkapnya. (*)

 

Kategori :